Sehingga, Dian menambahkan, hal itu bisa kemungkinan menjadi kebiasaaan dan kadang menyuakinya. Bahkan tak sedikit pelajar yang tergoda untuk melakukam transaksi pinjol.
Dengan demikian, menurut Dian, Karena bila sudah terbiasa mengakses pinjaman online untuk mendukung judi online, maka hal itu diyakini akan jadi beban orang tua. Makanya di SMK Al-Ikhwan juga dibentuk Galeri Edukasi.
"Sangat penting guna membuka akses informasi untuk berkonsultasi terkait literasi keuangan di saat saat ini laju perkembangan informasi dan teknologi tak bisa diredam," ucapnya.
"Kalau tak dibekali literasi dan edukasi keuangan sejak dini, kami khawatir kebiasaan judi online dan pinjaman online itu jadi habit atau kebiasaan yang berbahaya untuk masa depan mereka. Nah melalui PPM ini, kita coba beri pemahaman dan pengetahuan terkait produk perbankan atau investasi yang legal serta bahayanya Seperi apa," sambungnya.
Guna mendukung semua itu tim PPM juga menggandeng Galeri Investasi FEB Unsil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bursa Efek Indonesia Jabar (BEI) serta PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Sementara, Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengungkapkan, produk kuangan di kalangan pelajar masih sangat minim.
"Di tengah perkembangam zaman yang begitu kuat, peluang mereka terpapar pinjol atau judol sangat mungkin terjadi.Hal itu tentu jadi alarm bahaya dan upaya Tim PPM FEB Unsil menggelar literasi ini sangat baik," ucap Reza.
Dirinya pun memiliki komitmen dan tertarik untuk menguatkan literasi keuangan baik dari sisi sosialisasi dan literasi terkait pasar modal sejak dini kepada pelajar.
"Semakin dini mereka mengenal lini usaha segmen itu, tentunya akan menjadi bekal untuk mereka menangkap peluang untuk berinvetasi dikemudian hari lebih terbuka," paparnya.
Kepala SMK Al Ikhwan, Dessy Syam F.E., S.Pd., M.Pd menyampaikan rasa syukurnya atas ilmu yang diberikan Tim PPM FEB Unsil Tasikmalaya kepada para pelajar yang ada di sekolahnya itu.
Dikatakan dia, sebelum dengan FEB, pernah ada juga kegiatan penguatan kompetensi yang dilakukan dosen Unsil.
"Sebelumnya literasi keuangan, kita juga sempat bimbingan terkait publik speaking dan lainnya sehingga para pelajar memiliki kompetensi tambahan sebagai bekal berharga bagi mereka ketika lulus atau melanjutkan kuliah, mereka tinggal menperdalamnya," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
