TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demontrasi di depan Depo Pertamina, Jalan Garuda, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, pada Senin (5/8/2024) sore.
Massa aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Priangan Timur itu tiba di Depo Pertamina sekira pukul 14.30 WIB. Aksi itu dilakukan karena massa menemukan sejumlah pelanggaran terkait kecurangan Pertamina dari segi penyaluran BBM dan gas.
Dalam aksi unjuk rasa itu, para mahasiswa juga membawa sejumlah spanduk. Aksi unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan. Massa aksi dengan petugas terlibat saling dorong saat mahasiswa hendak merangsek masuk ke dalam Depo Pertamina.
Korlap Aksi, Mujib Rahman mengatakan, pihaknya sudah menemukan beberapa indikasi temuan pelanggaran di lapangan terkait permainan gelap BBM, salah satunya terkait penyelundupan BBM kepada sejumlah perusahaan, yang dilakukan di waktu-waktu tertentu. Sehingga, dengan temuan itu menjadikan bahan kajian dan evaluasi bagi para mahasiswa.
"Karena kami menemukan beberapa indikasi di lapangan terkait masalah migas, terkait masalah permainan gelap gas dan BBM. Untuk BBM dan gas ini menjadi salah satu komponen yang memang secara kasat mata itu susah untuk dilihat permasalahnnya," kata Mujib, seusai menggelar aksi unjuk rasa di Depo Pertamina.
"Tapi kalau diurai, kita kaji bahwa di lapangan nyatanya banyak sekali permainan-permainan, salah satunya mungkin terkait masalah penyelundupan BBM kepada beberapa perusahaan yang itu dilakukan dalam waktu waktu tertentu," sambunya.
Lanjut Mujib, meski sudah melakukan diskusi dengan Kepala Depo Pertamina Tasikmalaya, tapi keterangannya normatif.
"Yang disampaikan kepala itu peraturan yang normatif. Nah kita menyampaikan sesuatu yang ada di lapangan, pada faktanya tadi disebutkan bahwasannya masih banyak temuan-temuan yang pelanggaran tersebut," ujar dia.
Terkait masalah penyelundupan BBM, Mujib menyebut, pihaknya melihat di lapangan itu salah satunya ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Ia menuturkan, terkait dengan gas elpiji, massa menerima laporan dari beberapa masyarakat bahwa takaran berat gas ada perbedaan.
"Setiap daerah mempunyai indikasi permasalahan dan terkait gas salah satunya ada laporan juga dari beberapa masyarakat untuk takaran ukuran itu ternyata ada perbedaan," paparnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon III PT Pertamina Patra Niaga, Faishal Fahd mengaku, bahwa selama ini sudah bekerja sesuai dengan peraturan yang ada. Terkait adanya informasi dan keluhan dari massa aksi, pihaknya akan secepatnya melakukan pengecekan ke lapangan.
"Kita sampaikan, kita akan tindaklanjuti dengan peraturan yang berlaku, baik dari sisi penyaluran BBM dan elpiji maupun terkait dengan keberadaan Pertamina di Tasikmalaya," kata Faishal Fahd.
"Kita terima laporannya, kita akan melakukan penelaahan dan kita akan segera tindaklanjuti. Pada prinsipnya, kami dari Pertamina di Tasikmalaya, justru mengapresiasi laporan-laporan yang ada dan kita akan tindaklanjuti segera, supaya penyaluran BBM dan epliji di Priangan Timur ini bisa lancar," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait