Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Tasikmalaya meluncurkan program Dapur Masyarakat Khusus Stunting (Damaskus) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak stunting melalui menu yang disusun oleh tim ahli gizi.
"Alhamdulillah, intervensi pengentasan stunting efektif. Beberapa dinas sudah kita arahkan dan berikan pemahaman. Intervensi ke lapangan harus kita lakukan. Program Damaskus juga sudah diluncurkan," ucap Sandi.
Sandi menambahkan bahwa menu-menu yang disediakan oleh Damaskus telah diukur nilai gizinya. Selain memastikan pemenuhan gizi tepat sasaran, Damaskus juga memperhatikan komposisi makanan agar sesuai dengan kebutuhan. "Harga setiap menu telah ditetapkan per RKA, dan tim yang terdiri dari ahli gizi telah mencobanya," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa intervensi dilakukan di setiap puskesmas, dengan sekitar 2000 balita dan beberapa ibu hamil sebagai sasaran program. "Itu yang menjadi sasaran. Ada kegiatan PMT lokal bagi mereka," tandas Sandi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait