CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Kelurahan Sindangrasa, Kabupaten Ciamis, menciptakan gebrakan baru melalui program bertajuk Keluarga Asuh Balita Stunting (Kekasih Hati) untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Program ini diresmikan pada Juni 2024 bersamaan dengan gerakan pencegahan stunting serentak di Kabupaten Ciamis.
Lurah Sindangrasa, Derry Yusman, mengungkapkan bahwa Kekasih Hati lahir dari semangat gotong royong masyarakat setempat yang ingin berperan aktif mendukung program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting.
“Inisiatif ini menunjukkan betapa tingginya kepedulian sosial masyarakat Sindangrasa. Kami melibatkan berbagai pihak, mulai dari kader PKK, posyandu, perangkat RT/RW, hingga pelaku usaha lokal. Dukungan juga datang dari Hotel Tyara, UPZ kelurahan, dan UPZ Muslimat, yang secara rutin menyumbangkan makanan tambahan seperti telur dan ayam setiap bulannya,” jelas Derry.
Tidak hanya melibatkan masyarakat, program ini juga menggandeng akademisi dari STIKes Muhammadiyah Ciamis. Menurut Derry, kerja sama ini telah dimulai dengan penyuluhan kepada kader posyandu dan orang tua balita stunting, serta rencana jangka panjang berupa pengiriman mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat di Sindangrasa.
Kekasih Hati memfokuskan pada pemberian makanan tambahan bergizi, seperti tempe, tahu, ayam, telur, dan susu formula. Bahan makanan ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi balita, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan memanfaatkan hasil produksi pengrajin tempe dan tahu di Sindangrasa.
Setiap keluarga asuh yang terlibat bertanggung jawab memantau kondisi kesehatan balita stunting yang diasuhnya, termasuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang memadai.
“Kami ingin program ini terus berlanjut sebagai wujud kepedulian masyarakat untuk membantu sesama. Selama ada semangat gotong royong, insyaAllah Kekasih Hati akan terus berjalan,” ucapnya.
Camat Ciamis melalui Kasi Pembangunan memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kelurahan Sindangrasa ini.
“Stunting adalah isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Langkah inovatif seperti Kekasih Hati sangat penting untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran kader, bidan, dan masyarakat dalam memastikan keberlanjutan program.
“Dengan silaturahmi dan kolaborasi yang baik, kita bisa memastikan anak-anak tumbuh sehat dan optimal. Stunting harus ditangani dengan serius agar tidak berdampak buruk di masa depan,” tambahnya.
Melalui program ini, Kelurahan Sindangrasa menunjukkan komitmen besar dalam menekan angka stunting. Dengan melibatkan masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha, program ini diharapkan menjadi model inspiratif yang dapat diterapkan di desa atau kelurahan lain di Kabupaten Ciamis.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait