Pemerintah Kabupaten Ciamis menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh PCNU ini. Tidak hanya musyawarah, tetapi juga terdapat nilai penting seperti konsolidasi, koordinasi, dan silaturahmi antar pengurus dengan warga Nahdliyin, serta antara NU dengan ormas Islam dan lembaga lainnya.
Ia berharap musyawarah kerja berjalan lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan penting melalui kerja keras dan kerja cerdas para pengurus NU.
"Berkhidmatnya NU Kabupaten Ciamis dan kontribusi tenaga, pikiran, serta materi yang diberikan untuk masyarakat Tatar Galuh Ciamis tidak bisa dikalkulasi secara matematis," ungkapnya.
Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH. Arif Ismail Chowas, menegaskan, bahwa Muskercab ke-2 ini bertujuan untuk menghasilkan gagasan demi kemajuan Kabupaten Ciamis.
“Ini kaitannya dengan pemerintah, kami memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan yang bermanfaat bagi Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Arif menjelaskan, tujuan NU adalah mendorong kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang bijaksana dan mampu memajukan Kabupaten Ciamis.
"Kita memilih pemimpin itu jangan asal-asalan, harus melalui pengkajian dan penelaahan. Sejauh mana manfaatnya, apakah bisa memajukan Ciamis. Kita dituntut untuk bersaing, jadi harus punya pemimpin yang visioner,” jelasnya.
Dengan pelaksanaan Muskercab ke-2 ini, PCNU Kabupaten Ciamis berupaya untuk terus berperan aktif dalam pembangunan daerah dan mendorong partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
"Kami berharap hasil dari Muskercab ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kebijakan pemerintah daerah," ucapnya.
Arif juga menjelaskan, komitmen bersama dalam mendukung kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat merupakan kunci utama.
“Kita semua harus berkomitmen dan bersinergi untuk kemajuan bersama. Kebijakan yang dihasilkan harus benar-benar berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Ciamis,” harapnya.
Setelah pembukaan dan tabligh akbar, acara dilanjutkan dengan Sarasehan dan Muskercab ke-2. Dalam sesi itu, berbagai isu strategis dan kebijakan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dibahas.
Acara ini diikuti oleh pengurus cabang dari 18 lembaga, 14 badan otonom (banom), 5 pengurus kecamatan, dan 5 banom.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait