Agresi Militer II, Pusat Kantor Darurat Gubernur Jabar Pernah Berdiri di Culamega Tasikmalaya

Indra Sanjaya
Agresi Militer II, Pusat Kantor Darurat Gubernur Jabar Pernah Berdiri di Culamega Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Indra Sanjaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id- Kampung Perjuangan Tasikmalaya, teletak di Kampung Lebaksiuh, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmlaya. Kampung ini menjadi saksi sejarah saat Agresi Militer Belanda pada 21 Juli 1947.

Berdasarkan penuturan Enad (80) seorang veteran yang merupakan saksi kunci perjuangan, pada 1947, Belanda masuk dan menyerang wilayah Republik Indonesia (RI), termasuk Jawa Barat wilayah Tasikmalaya yang di mana awal 1946 telah menjadi pusat Pemerintahan Proponisi Jawa Barat (Jabar).

"Pada saat itu Belanda menyerang Bandung, rentetan tembakan dan Bom dari kapal udara berhamburan, membuat para pejuang dan tentara terpukul mundur," kata Enad.

Enad menyebut, dampak rentetan serangan itu, Pemerintah Provinsi Jabar terimbas dan terpaksa pindah tempat (mengungsi) ke sebuah perkampung terpencil di tengah hutan belantara di Tasikmalaya bagian selatan.

"Akibat terdesak karena di Bom Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengungsi ke Lebaksiuh dan mendirikan kantor darutat pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat," jelasnya.

Dikatakan Enad, untuk mengenang perjuangan maka dibangun Prasati Lebaksiuh yang berdiri di depan masjid di tengah pemukiman warga di Kampung Lebaksiuh, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network