Kepala Sekolah (Kepsek) SLB Insan Sejahtera, Tata Tajudin, menyatakan bahwa partisipasi siswa ABK dalam acara ini adalah langkah untuk mengasah mental dan kepercayaan diri mereka.
"Siswa-siswa ABK yang turun dan berlaga termasuk anak dengan Down Syndrome (DS), yang memiliki tingkat intelektual rendah, tetapi memiliki keberanian untuk tampil di depan penonton," kata Tata Tajudin.
Menurutnya, keberanian mereka tidak lepas dari peran orang tua dan guru yang memberikan dukungan dan bimbingan, sehingga mereka memiliki tingkat percaya diri yang luar biasa untuk tampil di hadapan publik.
Para guru pendamping, Vera Heremawati dan Restu Rahayu, mengungkapkan bahwa kehadiran acara Gema Ramadhan ini menjadi kesempatan bagi siswa-siswa mereka untuk menunjukkan bakatnya kepada masyarakat.
"Kami sangat senang karena SLB Insan Sejahtera diakui dan dihargai, sesuai dengan upaya pimpinan kami untuk menciptakan aksesibilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus," ungkap Vera dan Restu.
Mereka berharap bahwa partisipasi siswa ABK dalam acara ini akan membantu menciptakan kota Tasikmalaya sebagai kota inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
"Kami mengikutsertakan siswa dalam acara ini untuk mencoba tantangan, bukan untuk meraih kemenangan. Yang penting, kami berusaha untuk menciptakan suasana sosial dan asimilasi guna meminimalkan perundungan atau bullying," tandas Vera.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait