"Jika terjadi kejadian seperti kecelakaan, kerusuhan, tawuran, tumpukan sampah, banjir, atau keadaan medis darurat, cukup hubungi 112 dan kami akan segera meresponsnya," jelasnya.
"Artinya, masyarakat dapat menelepon 112 untuk mendapatkan layanan langsung dari pemerintah," tambahnya.
Menurut Cheka, layanan GeCe 112 dapat diakses oleh semua masyarakat tanpa memerlukan pulsa telepon.
"Keuntungan dari GeCe 112 ini adalah tidak memerlukan pulsa, dan bahkan dapat diakses saat ponsel dalam keadaan terkunci," paparnya.
Saat ini, sudah ada enam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkoneksi dengan layanan GeCe 112. Namun, kedepannya, koneksi tersebut akan meluas hingga ke kantor kecamatan dan kelurahan.
"Ada enam SKPD yang sudah terkoneksi, yaitu BPBD, Kominfo, Dishub, Dinsos, Satpol PP, dan Dinas LH. Kedepannya, akan meluas lagi ke SKPD lainnya. Namun, keenam SKPD tersebut sudah siap," ungkap Cheka.
Layanan panggilan darurat nomor tunggal GeCe 112 yang resmi diluncurkan oleh Pemkot Tasikmalaya mendapatkan apresiasi dari Menteri Kominfo melalui Direktorat Pengembangan Pitalebar Kominfo, Agung Setio Utomo.
"Kami mengucapkan apresiasi kepada Pemkot yang telah menyelenggarakan layanan 112. Kami dari Kementerian bertanggung jawab atas penomoran telekomunikasi," kata Agung.
Agung berharap, Kota Tasikmalaya, sebagai kota ke-132 dari 514 Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki nomor tunggal darurat, dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan pemerintah.
"Ini adalah langkah yang baik dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, dan saatnya warga Kota Tasikmalaya mengingat satu nomor untuk panggilan darurat dalam segala keadaan," pungkasnya.
Di akhir acara, Cheka Virgowansyah mencoba melakukan simulasi dengan menelepon call center GeCe 112.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait