Baginya, membaca Al-Qur'an Braille membutuhkan kesabaran dan perjuangan yang besar. Meskipun begitu, keberadaan Al-Qur'an Braille sangat penting bagi mereka. Namun, masih diperlukan pembinaan dan perjuangan lebih lanjut, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
"Mudah-mudahan ke depannya, kepedulian untuk pembinaan dan pemberdayaan para penyandang tunanetra semakin meningkat, sehingga mereka dapat memanfaatkan Al-Qur'an Braille dengan lebih baik," harap Rahmat.
Meskipun tantangan masih ada, saat ini para penyandang tunanetra lebih mudah untuk mendapatkan Al-Qur'an Braille dibandingkan dengan masa lalu. Namun, kepedulian dari pemerintah dan masyarakat masih dibutuhkan untuk memberikan dukungan penuh kepada mereka.
"Saat ini, mendapatkan Al-Qur'an Braille sudah tidak sulit lagi. Namun, yang diperlukan sekarang adalah dukungan untuk pembinaan dan pemberdayaan mereka agar dapat memanfaatkannya dengan baik," tambahnya.
Setelah melaksanakan tadarus, para penyandang tunanetra diberikan paket nasi ayam beserta minumannya untuk berbuka puasa dari McD sebagai bentuk dukungan dan kebahagiaan bagi mereka.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait