CIAMIS,iNewsTAskmalaya.id- Pamit cari rumput di pinggir Sungai Cigintung, seorang warga bernama Maman Rustaman (55), warga Dusun Bantar Dengdeng, Desa Patakaharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, ditemukan sudah tewas di Sungai Cijolang, pada Selasa (27/2/2023).
Korban pergi sekira pukul 10.15 WIB pada Senin (26/2/2024). Namun, sejak itu korban tak kunjung pulang. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani tersebut mencari rumput untuk pakan ternak, biasanya sudah pulang sebelum Magrib.
Adi korban, Tati, memberi tahu warga bahwa Maman belum pulang sejak siang. Sehingga sejumlah warga sekira pukul 19.30 WIB melakukan pencarian korban dengan menyusuri Sungai Cigintung.
Dalam pencariannya, warga menempukan barang-barang milik korban seperti tas dan peralatan mencari rumput di pinggir Sungai Cigintung, Blok Manglad. Pencarian Maman dilakukan hingga Selasa (27/2/2024) pagi, tapi belum membuahkan hasil.
Maman, diduga terpeleset ke sungai dan tenggelam terbawa arus Sungai Cigintung yang merupakan anak Sungai Cijolang. Warga dan pihak Desa Patakaharja akhirnya melaporkan kejadaian tersebut kepada relawan FK Tagana Ciamis.
Relawan FK Tagana Ciamis yang juga aktivis Relawan Ciamis Selatan, Baehaki Efendi, mengatakan, sekira pukul 12.30 WIB pihaknya melakukan pencarian dengan melibatkan berbagai potensi SAR.
“Pencarian dengan melibatkan berbagai potensi SAR serta warga dimulai pukul 12.30 WIB,” ujar Baehaki, pada Selasa (27/2/2024).
Menurut Baehaki, pencarian korban dilakukan dengan penyisiran lewat darat dan air. Dari titik awal di Blok Manglad sisi Sungai Cigintung sampai Bendung Ranto Sungai Cijolang. Sekira pukul 17.30 WIB, korban akhirnya ditemukan tergeletak di sisi Sungai Cijolang, Blok Cimulya Bendung Ranto, sekitar 5 km dari lokasi kejadian.
“Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Baehaki.
Korban kali pertama ditemukan tim SAR dari Sigap Persis Korda Ciamis yang melakukan pencarian dengan rubber boat. Tim SAR Sigap Persis Korda Ciamis menurunkan 8 relawannya, dibagi dua tim.
“Kebetulan yang menemukan korban rekan kami yang menggunakan perahu karet. Ada Ustaz Soleh, Abah Dani, Pak Ihsan, dan Acing,” ujar relawan Sigap Persis Korda Ciamis, Nurjaman.
Korban ditemukan terdampar di sisi Sungai Cijolang 4 meter setelah Bendung Ranto yang jebol. Jasad korban dalam kondisi tergeletak di pasir sisi sungai kawasan Bendung Ranto tersebut tertutup timbunan sampah potongan bamboo, kayu, dan sampah lainnya.
“Kondisi korban masih berpakaian lengkap. Baju dan celana abu-abu serta sepatu boot. Luka di punggung dan wajah diduga akibat benturan batu dan derasnya arus air sungai saat terbawa hanyut sejauh 5 km tersbeut,” jelasnya.
Selepas Magrib, jasad korban dievakuasi ke darat dan langsung dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulans. Setelah diperiksa secara medis oleh Tim Puskesmas dan Polsek Rancah, kemudian jenazah korban dipulasara dan disalatkan di masjid dekat rumah korban.
“Barusan sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum setempat,” imbuh Nurjaman
Ada sekitar 50 orang dari berbagai potensi SAR yang terlibat dalam pencarian korban. Mereka berasal dari FK Tagana Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, Pramuka Peduli, Sigap Persis Korda Ciamis , Sigap Persis Korda Pangandaran, RCS, Polsek Rancah, Koramil Rancah, Puskesmas Rancah, PMI Ciamis, BPBD Kota Banjar, petuags Desa Patakaharja, Cileungsir, dan karang taruna.
Sementara BPBD Ciamis tidak ikut melakukan pencarian korban. “Seluruh anggota Pusdalops BPBD Ciamis 24 orang terbagi habis melakukan penanganan dampak angin kencang di empat desa di Sadananya, juga di Cikoneng, Rancah, Purwodadi dan Cisadap,” ujar Kabid Darlog BPBD Ciamis, R Memet Hikmat kepada iNewsCiamisRaya.id jejaring iNews Tasikmalaya, Selasa (27/2/2024).
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait