"Kalau menurut saya tidak layak dilanjutkan, jangankan dilanjutkan, yang ada juga jadi hancur, karena tidak adanya konsep," ungkapnya
"Kalau mau bikin lorong wisata udah aja, satu lokus satu tempat digarap sedemikian rupa dari manajerialnya segala macamnya. Jadi uang yang buat lorong-lorong wisata itu disatu fokuskan, misal di Dadaha atau di mana, fokus di situ, itu menurut saya," tandasnya.
Seniman dan Budayawan Tasikmalaya lainnya, Ashmansyah Timutiah alias Acong mengatakan, bahwa dirinya tidak mengetahui adanya lorong wisata Katasik yang digagas Pemkot Tasikmalaya itu.
Namun, dirinya sekilas mengetahui adanya lorong wisata Katasik itu dari beberapa orang serta media.
"Sebenarnya saya tidak tahu soal lorong wisata Katasik itu, bahkan gak pernah melihatnya. Tapi saya mendengar dari orang-orang dan sekilas membaca di media tentang lorong wisata Katasik itu. Sepertinya program lorong wisata Katasik itu tidak matang dikonsep, kajiannya tidak konprehensif," singkat Acong.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait