Ia meyakinkan Pemerintah Belanda bahwa Ciamis memiliki potensi ekonomi yang lebih besar daripada Cimaragas.
Pendapat dan saran Kanjeng Prabu diterima, dan akhirnya, dibangunlah Jembatan Cirahong. Perubahan rencana tersebut membawa konsekuensi untuk membangun jembatan rel KA di Karangpucung, Banjar.
Menurut Fazri, warga sekitar Stasiun KA Karangpucung, stasiun ini tidak hanya menarik perhatian karena fungsinya sebagai tempat turun dan naik penumpang.
"Banyak masyarakat yang mengunjungi stasiun ini untuk sekadar berfoto karena desain bangunannya yang khas Belanda," kata Fazri, Selasa (26/12/2023).
Stasiun KA Karangpucung juga menjadi daya tarik bagi komunitas pecinta Kereta Api dan peneliti yang tertarik dengan sejarah dan keunikan bangunannya.
Sehingga, meskipun tidak lagi berfungsi secara utuh, stasiun ini tetap menyimpan kenangan sejarah Kota Banjar yang patut dijaga.
"Terus banyak juga yang datang itu dari komunitas pecinta Kereta Api dan banyak juga peneliti yang datang dan menanyakan tentang bangunan Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait