TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Polsek Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, berhasil menangkap tujuh anggota geng motor yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap dua warga di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Kapolsek Mangkubumi, Iptu Ruhana Efendi, mengatakan, setelah menerima laporan adanya kasus penganiayaan dua warga Sambongpari oleh geng motor yang terjadi pada Minggu (17/12/2023), pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.
"Alhamdulillah, kami telah mengamankan tujuh pelaku yang merupakan geng motor yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Jalan SL Tobing beberapa hari lalu," kata Iptu Ruhana kepada iNewsTasikmalaya.id, Kamis (21/12/2023).
Menurutnya, dari keterangan para pelaku, sedikitnya ada 12 orang yang terlibat dalam kasus penganiayaan dua warga Sambongpari, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi.
"Kami baru amankan tujuh orang pelaku. Semuanya ada 12 pelaku," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk menangkap lima pelaku lainnya yang identitasnya sudah diketahui.
"Saat ini kami masih lakukan pemeriksaan terhadap para pelaku," jelasnya.
Lanjut Ruhana, pihaknya juga mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya pecahan botol dan batu yang digunakan para pelaku saat menganiaya korban.
"Untuk senjata tajam celurit masih kami cari. Kami juga amankan beberapa sepeda motor yang digunakan para pelaku," ucapnya.
Sebelumnya, dua pejalan kaki warga Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya menjadi korban gerombolan geng motor, Minggu (17/12/2023) dini hari.
Kejadian yang menimpa dua pejalan kaki bernama Rian (36) dan Atang (32) warga Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi itu terjadi di Jalan Mayor SLTobing, Kecamatan Mangkubimi, Kota Tasikmalaya sekira pukul 03.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut Rian warga Babakan Kaler, Kelurahan Sambongpari mengalami luka serius di kepala dengan 40 jahitan serta jari kelingking tangan kiri nyaris putus dengan 13 jahitan usai mendapatkan serangan dari gerombolan geng motor menggunakan botol.
Sementara itu, Atang, warga Kampung Sambong Tengah juga mengalami luka di kepala dengan 10 jaitan usai dipukul menggunakan batu.
Saat ditemui di rumahnya, Atang mengatakan, saat itu dirinya bersama Rian sedang berjalan kaki usai pulang dari Pasar Cikurubuk. Namun, tiba - tiba segerombolan geng motor menyerang tanpa basa-basi melempari korban dengan batu.
"Mereka langsung melempar batu ke saya, lalu mereka kembali lagi ke arah saya, mereka langsung nyiksa kami berdua," kata Atang.
"Kalau teman sama dihajar pake botol minuman gitu, aku mah pakai batu dipukul 3 kali. Tanpa basa-basi langsung hajar. Gak ada mancing-mancing, bahkan bilangnya mereka itu mati gitu aja," sambungnya.
Atang mengungkapkan, para pelaku sempat mengancam dengan mengacungkan senjata tajam (sajam) jenis celurit. "Ada sajam celurit mengayun-ngayunkan sampai ngancam tapi gak kena, tapi mereka ngambil batu dan dipukulkan ke saya, kalau teman pake botol," jelas Atang.
Atang menambahkan, dirinya tidak mengatehui geng motor mana yang tega menyerang dirinya. Pasalnya, saat itu ia tidak melihat para pelaku itu menggunakan atribut.
"Habis keluar darah mereka pada lari. Kalau atribut mah gak tau, cuma kelihatannya pake motor putih, pake helm," ungkapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait