Sebagai lokasi strategis, di mana Kota Banjar terletak di jalur perlintasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, Andi pun mengungkapkan keinginannya untuk memanfaatkannya secara optimal dalam mendukung pengembangan potensi-potensi daerah.
"Dengan lokasi yang strategis ini, tentu kita harus memanfaatkannya dengan baik, dan kami berharap Kota Banjar dapat berkembang sebagai pusat jasa, termasuk dalam sektor perdagangan, kesehatan, dan jasa lainnya," jelas Andi.
Selama masa transisi kepemimpinan, Pemerintah Kota Banjar juga berkomitmen untuk memperkuat dan menyempurnakan visi-misi wali kota dan wakil wali kota terkini yang menitikberatkan pada sektor agropolitan. Namun, penyesuaian dan penguatan lebih lanjut akan mengikuti kebijakan kepala daerah yang baru.
Selain itu, Bapelitbangda Kota Banjar telah menyiapkan sistem terintegrasi bernama Satu Data, untuk memberikan akses kemudahan kepada masyarakat terkait semua informasi yang dibutuhkan.
“Sistem ini dapat diakses oleh masyarakat maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memperoleh data yang diperlukan, baik data lama maupun terbaru,” ujarnya.
Sebagai penopang ekonomi Kota Banjar, sektor jasa telah diakui oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar, Taufiq. Meskipun demikian, perlu dorongan lebih lanjut agar sektor jasa dapat menyaingi atau bahkan melampaui sektor perdagangan yang saat ini masih menjadi penopang utama ekonomi Kota Banjar.
“Penting menggerakkan sektor jasa, terutama melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak multipel, khususnya yang terkait dengan sektor wisata dan transportasi,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait