TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Jika Anda mau bepergian dari Tasikmalaya menuju Cirebon atau sebaliknya, tidak usah menempuh perjalanan reguler via Ciamis. Ada alternatif jalur via Puncak Jahim.
Perjalanan Tasikmalaya-Cirebon via Jahim, menurut panduan Google Map, bisa memotong jarak sejauh 30 km jika dibanding via Ciamis. Sudah tentu akan berdampak pula pada efisiensi waktu.
Jalur alternatif via Puncak Jahim ini juga menyuguhkan pemandangan yang mempesona di sepanjang perjalanan kawasan Jahim.
Jahim sendiri adalah nama sebuah kampung di mana dijadikan nama puncak jalan alternatif tersebut.
Di puncak itu pula terdapat rest area yang nyaman, lengkap dengan deretan warung serta tempat beristirahat.
Hanya saja saat menempuh perjalanan via Puncak Jahim, pengendara diharapkan berhati-hati karena kondisinya berbeda dengan jalan via Ciamis yang nyaman dan lebar.
Jalur Tasikmalaya-Cirebon via Puncak Jahim selain sempit juga naik turun menyusuri perbukitan. Terutama jalan yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka.
"Kalau kondisi jalan dari arah Ciamis sampai Puncak Jahim relatif bagus. Namun memasuki wilayah Majalengka kondisi jalan menyempit, sehingga kalau berpapasan dua mobil harus hati-hati," ungkap Engkos (47), pemilik warung di Rest Area Puncak Jahim, saat ditemui, Jumat (10/11/2023).
Jalan Jahim di wilayah Majalengka juga banyak jebakan di tepi jalan. Hal itu terjadi jika berpapasan dengan kendaraan lain kemudian terperosok karena kurang hati-hati.
"Kalau sudah terperosok ke luar tepi badan jalan beton, harus diangkat secara gotong-royong. Kondisi ini biasanya terjadi jika yang berpapasan kendaraan lebar," papar Engkos.
Namun begitu, lanjut Engkos, kendaraan yang melintas Puncak Jahim tergolong ramai. Terutama kendaraan roda empat berbodi ramping.
"Kalau sekelas Avanza dan sejenisnya nyaman walau saat berpapasan. Daya tarik jalan ini karena memotong jalan hingga 30 km selain karena alamnya yang indah," imbuh Engkos.
Warga pun mesti berhati-hati karena tak sedikit truk tiga perempat sarat muatan melintasi jalur Puncak Jahim.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait