“Curah hujan masih cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadinya genangan-genangan air yang menjadi sarang nyamuk DBD. Nah, genangan-genangan air supaya dibersihkan karena genangan air yang jernih yang menjadi tumbuh kembangnya nyamuk-nyamuk penyebar DBD,” ujar Ivan.
“Kita terus berupaya mencegah penyebaran DBD apalagi anak-anak sudah mulai pembelajaran tatap muka,” sambung dia.
Ivan menuturkan, dinas kesehatan juga sudah siap dengan terus mengedukasi masyarakat serta melakukan pencegahan terjadinya DBD. Di samping itu, masyarakat juga bisa melakukan tes cepat DBD di puskesmas.
“Jadi kalau ada masyarakat yang diduga DBD untuk kepastiannya bisa segera dibawa ke puskesmas. apakah positif DBD atau tidak,” ungkapnya.
Lebih jauh Ivan menjelaskan, bahwa DBD ini harus diantisipasi oleh semua kalangan masyarakat karena kejadiannya sudah menyebabkan ada warga yang meninggal dunia sebanyak 4 orang.
“Banyak yang harus diantisipasi oleh semua kaitannya dengan cuaca ekstrem, DBD, Covid-19, varian Omicron yang juga kemarin arahan dari pak gubernur tetap waspada dan harus menyukseskan vaksinasi,” tandasnya.
Dikatakan dia, masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta 3M (menutup, menguras, mengubur) tempat penampungan air yang dimungkinkan jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD.
“Kami harap masyarakat selalu siaga DBD dengan melakukan pencegahan melalui PSN dan 3M plus,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait