TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya melakukan sosialisasi penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) di Ballroom Hotel Grand Metro, Jalan HZ Mustofa, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Selasa (19/9/2023).
Sosialisasi penyusunan KRB ini dihadiri oleh personel BPBD se-Priangan Timur, Basarnas, TNI, Polri, Forkopimda, dan instansi lainnya. Sebagai narasumber dari BNPB, BPBD Provinsi Jabar, BPBD Kota Tasikmalaya, dan Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar menuturkan, selain mengantisipasi bencana alam seperti banjir, kebakaran,hutan, abrasi, gempa bumi, dan longsor, yang menjadi acuan pada KRB salah satunya mengenai hadirnya sejumlah bangunan yang berada di sungai dan bukit.
Ucu menyebut, saat ini banyak bangunan-bangunan yang ada di lokasi yang tidak semestinya. Contohnya lokasi yang memiliki kecuraman tertentu yang sudah tidak layak dijadikan tempat hunian.
"Beberapa bangunan yang memang tidak layak di bangun di satu daerah. Contohnya di sungai, lalu di bukit dengan tingkat kecuramannya sangat tinggi. Itu sejatinya mendapatkan rekomendasi dari BPBD kelak ketika kajian risiko kebencanaan ini selesai. Itu menjadi salah satu acuan dalam proses pembangunan infrastruktur Kota Tasikmalaya," kata Ucu.
"Termasuk badan sungai, dan sekarang menjadi fenomena yang sangat menarik di Kota Tasikmalaya, ketika badan-badan sungai sudah menjadi alih fungsi," sambungnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait