Hasil penyelidikan sejauh ini, lanjut Agung, pihaknya mengidentifikasi ada empat pelaku yang diduga terlibat pengeroyokan tersebut.
"Keempatnya saat ini sedang dikejar, dan kami berharap dalam minggu ini bisa ditangkap," kata Agung.
Kasus pengeroyokan ini berawal dari pertemuan secara kebetulan antar kelompok korban dengan kelompok pelaku di sebuah SPBU.
Timbul ketegangan setelah kedua kelompok saling pandang. Namun tak sampai terjadi kontak fisik. Sebelum meninggalkan SPBU, kelompok tersangka meminta nomor HP salah satu anggota kelompok korban.
"Hari berikutnya, kedua kelompok saling memaki dan mengejek melalui jejarimg WA. Puncaknya, korban menantang kelompok pelaku untuk bertarung dan mereka sepakat bertarung di Jembatan Ciloseh," kata Agung.
Pada hari yang ditentukan, Sabtu (9/9/2023) dini hari, korban bersama Maulana Kurnia (22), temannya, tiba lebih dulu di lokasi.
Tak lama kelompok pelaku pun terlihat berdatangan menggunakan dua sepeda motor, dan ada yang mengeluarkan celurit.
Maulana ketakutan dan langsung kabur dari lokasi. Sedangkan Fajar malah berupaya menantang kelompok pelaku.
Saat Maulana kembali ke lokasi bersama warga, kelompok pelaku langsung kabur. Di lokasi Fajar ternyata tak kelihatan.
Korban akhirnya ditemulan tak bernyawa di kolong jembatan, dengan kondisi tubuh luka-luka di tangan, paha dan punggung.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait