“Ahamdulillah tadi saya sudah bicara panjang lebar dengan dokter DPCP dari picu dari dokter penanggung jawab bagian perawatan intensif di RSUD. Kemudian juga dengan Ketua KIPI dokter Dani kemudian juga dengan dokter Idham spesialis anak juga menyampaikan kepada saya bahwa ini setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ada penyakit lain yang mendasarinya,” ujar Uus, Senin (17/1/2022).
“Jadi di medis itu kita mengenalnya dengan namanya KIPI koinsiden. Nah jadi KIPI yang memang ada penyakit yang mendasarinya. Jadi yang menyebabkan fatalitas itu belum bisa dipastikan karena imunisasi karena ada penyakit yang mendasarinya,” sambung Uus.
Dikatakan dia, dari hasil tim dokter anak yang ada di RSUD bahwa penyebab fatalitasnya itu karena expandi Dengue karena demam berdarahnya. Konklusi medis ini bisa diambil pertama karena ada hasil Multiple Sclerosis (MS) 1 yang positif yang penanda bahwa itu anak tersebut terinfeksi demam berdarah.
Jelas Uus, kemudian kenapa dikatakan sebagai expanded dengue syndrome itu karena memang ini sudah menyebabkan kerusakan dibeberapa organ ada di encephalopati kemudian ada kegagalan akut pada hatinya ditandai dengan memang SGOT sangat dengan SGPT nya sangat tinggi.
“Jadi sudah terjadi kegagalan akut pada liver kemudian juga terjadi encelopati jadi. Artinya bahwa ini expanded dengue ini terjadi pada anak ini yang memang menyebabkan fatalitasnya kematiannya,” kata dia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait