Saat kali pertama ditemukan, lanjut AKP Iwan, korban ditemukan di sebuah kamar di rumah tetangganya yang sedang kosong. Leher korban terikat tali kain yang menggantung di atas plafon.
"Tadi korban ditemukan oleh saksi di dalam kamar di rumah tetangganya yang kosong. Tali kain di lehernya terikat di atas plafon, di atas pintu kamar," ucapnya.
Menurur Iwan, berdasarkan keterangan dari orang tua korban dan tetangganya, diketahui jika korban ini mengidap depresi sejak beberapa tahun terakhir. Korban pun sempat berobat ke panti rehabilitasi gangguan jiwa di Kabupaten Sumedang, kemudian sempat sehat dan diperbolehkan pulang.
Namun selama di rumah, korban harus mengkonsumsi obat penenang. Kemudian, korban diduga telat minum obat sehingga penyakitnya kambuh dan akhirnya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung.
"Jadi motifnya berdasarkan dari orang tua maupun tetangga korban, bahwa korban ini depresi sudah lama. Beberapa bulan lalu sudah berobat ke Sumedang kemudian sudah sehat pulang. Namun harus mengkonsumsi obat penengang,” ujarnya.
Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan menurunkan jenazah korban. Setelah itu, bersama-sama dengan warga melakukan pemulasaraan jenazah dan akan segera dimakamkan karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
Sebelumnya, warga Rajapolah digegerkan dengan penemuan mayat pria yang tergantung di sebuah rumah kosong. Pria tersebut diketahui berinisial KK (35) warga setempat.
Kurnia (50) salah seorang warga mengatakan, korban kali pertama ditemukan oleh pekerja bangunan di sekitar rumah korban. Saat sedang bekerja, para pekerja bangunan itu mencium bau tak sedap.
Para pekerja bangunan dan warga kemudian mengecek dan langsung mendobrak pintu rumah sumber bau. Ternyata, ditemukan seorang pria yang sudah tak bernyawa dengan posisi tergantung. Warga menduga korban sudah tewas sejak empat hari lalu. Pasalnya, jasad korban sudah mengeluarkan bau tak sedap.
"Gantung diri, kira-kira sudah 4 harian. Sudah bau jenazahnya. Ketemu sama yang kerja di depan rumahnya. Katanya bau, langsung didobrak sama yang kerja bangunan," kata Kurnia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait