Agung menambahkan, menurut ibu korban, dirinya memposting kejadian yang dialami oleh anaknya karena merasa kecewa dengan perlakuan yang diterima oleh anaknya ketika dipertemukan dengan terlapor dan orang tuanya.
“Ibu korban sebenaranya sudah mencabut laporan, sudah islah dan berdamai. Namun, pada hari Jumat siang, ibu korban merasa kecewa dengan pihak terlapor yang diduga telah mengintimidasi anaknya dengan membuat forum sendiri tanpa mengundang ibu korban, sehingga ingin melanjutkan laporan ini,” tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, heboh, dugaan perundungan dan penganiayaan seorang siswi oleh seorang siswa teman sekolahnya terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Tasikmalaya.
Kejadian tersebut viral di media sosial (medsos) usai diposting oleh orang tua korban ke Instagram dengan akun@joelianaaaaa, pada Sabtu (20/5/2023).
Hingga Minggu siang (21/5/2023), postingan foto korban yang tampak dengan luka di sebelah kiri sudut mata bagian luar telah disukai sebanyak 1.143 netizen.
Dalam postingannya, joelianaaaaa memberikan keterangan, “Anak wanita saya menjadi korban kekerasan (pemukulan) dari siswa (laki-laki) bernama Ar**...
Saya heran dengan pihak sekolah SMA Negeri Kota Tasikmalaya kenapa tidak melakukan perlindungan terhadap korban wanita dan cenderung membela pelaku...???,” tulis joelianaaaaa.
“Dan keheranan saya terjawab hari ini, anak saya dipanggil ke ruangan guru oleh pihak sekolah dan Orang tua pelaku, menurut saya pertemuan hari ini sudah tidak FAIR Pelaku (Ortu) vs Korban (anak), kesimpulan yg saya terima dari rekaman anak saya selama pertemuan Ternyata orangtua pelaku merupakan orang berpengaruh dan pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Bagi saya ini pertemuan gak fair karena didalamnya sudah ada unsur intimidasi terhadap anak saya dari orangtua pelaku,,, ini sudah tidak lagi menjadi teladan bagi seorang pejabat di instansi pendidikan... Kenapa Anda lebih fokus membela anak dan menyepelekan posisi korban. Anda tidak perlu Arogan dgn Jabatan di Kementrian karena SAYA TAAT dan BAYAR PAJAK.” tulisnya.
“Saya minta Keadilan selama disekolah dan proses mediasi dari pihak Humas Polres Tasikmalaya Kota2 Komisi Perlindungan Anak Indonesia Korban 3 jahitan memar 3 titik,” akhir keterangan fotonya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait