3 Hewan dengan Durasi Kawin Terlama, Ada yang Sampai 100 Kali Per Hari

2. Simpanse Bonobo

Hewan dengan durasi kawin terlama selanjutnya adalah Simpanse Bonobo. Simpanse ini termasuk salah satu hewan langka dan dilindungi. Habitat mereka berada di dataran Afrika tepatnya di Kongo.

Berdasar penelitian, Simpanse Bonobo merupakan primata yang memiliki kebiasaan seks hampir seperti manusia.

Seks adalah jawaban atas semua masalah yang dimiliki bagi hewan ini. Apabila terjadi konflik antar kawanan, biasanya mereka menyelesaikannya dengan hubungan seksual. Bahkan Bonobo merupakan satu satunya hewan selain manusia yang melakukan ciuman dan oral seks menurut penelitian.

Hubungan seksual yang dilakukan simpanse Bonobo ini tidak hanya dilakukan dalam menangani suatu konflik, tapi juga dilakukan untuk mempererat kekerabatan, mengurangi konflik hingga setelah menemukan sumber makanan.

3. Singa

Hewan dengan durasi kawin terlama berikutnya si raja hutan yakni singa. Jika birahinya sedang datang, singa jantan dewasa bisa berhubungan seksual hingga 10 sampai 40 kali dalam satu hari.

Hal itu dilakukan singa jantan dewasa karena dalam sakawanan singa biasanya ada beberapa singa betina antara 2 sampai 3 singa betina.

Lebih mencengangkan lagi, singa betina bahkan bisa melakukan hubungan seksual hingga 100 kali per hari dengan interval rata-rata 17 menit dan setiap kawin berlangsung selama 21 detik.  

Singa jantan pada dasarnya jarang mendapatkan kesempatan untuk kawin jika belum menjadi seorang pemimpin dari kawanannya atau kelompoknya. Untuk berjuang menjadi pimpinan suatu kawanan, singa jantan biasanya menempuh waktu selama 4-5 tahun.

Sementara itu, umur siap kawin singa jantan pada saat masih 3 tahun. Jika seekor singa jantan kalah dalam perebutan kelompok, maka singa itu harus memisahkan diri dari kelompoknya dan mencari kelompok baru.

Artikel ini telah tayang di halaman SINDOnews.com dengan judul "3 Hewan yang Punya Durasi Kawin Terlama".

Itulah 3 hewan dengan durasi kawin terlama dan perilaku sek aneh. Bagaimana menutur Anda?

Editor : Asep Juhariyono