JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Artikel ini akan mengulas hewan dengan durasi kawin terlama. Perkembangbiakan hewan juga memiliki variasi yang berbeda-beda, seperti masa kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan hingga proses perkawinan.
Pada proses perkawinan, hewan memiliki durasinya masing-masing dan tentunya dengan waktu yang berbeda-beda setiap jenisnya. Bahkan ada hewan yang mampu kawin sebanyak ratusan kali dalam sehari.
Bagi yang baru mengetahuinya mungkin hal ini sangat mengejutkan. Namun menariknya, mayoritas hewan dengan durasi kawin terlama adalah mamalia. Dari penelitian yang ada, memang membuktikan jika selain manusia, mamalia lain bisa merasakan kenikmatan dari hubungan seksual, termasuk orgasme.
Lantas, apa saja hewan dengan durasi kawin terlama? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini hewan dengan durasi kawin terlama:
1. Lumba Lumba
3 Hewan dengan Durasi Kawin Terlama, Ada yang Sampai 100 Kali Per Hari. Foto: Lampungpro
Lumba lumba merupakan salah satu hewan dengan durawi kawin terlama. Hewan yang termasuk jenis mamalia ini selain dikenal sebagai binatang yang cerdas, juga memiliki cara kawin atau berhubungan seks yang unik.
Lumba lumba jantan awalnya bisa melakukan masturbasi dengan cara melilitkan alat kemaluannya ke belut laut. Hal itu diungkapkan David Linden, ilmuwan saraf dari Universitas John Hopkins.
Yang lebih mencengahkan lagi, ketika masih muda lumba lumba jantan sering melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. Hal tersebut bertujuan untuk menguatkan hubungan antar pejantan dan yang paling utama adalah untuk mencari betina secara berkelompok.
Seekor lumba lumba betina biasanya mencapai kematangan seksual ketika telah mencapai 85-95 persen dari panjang rata-rata tubuh dewasanya atau sekira umur antara 7 sampai 12 tahun tergantung pada populasinya.
Sementara itu, seekor lumba lumba jantan mencapai kematangan seksual lebih lambat yakni antara 10 hingga 15 tahun. Proses kawin lumba lumba sendiri hanya berkisar selama 10 detik, tapi mereka bisa melakukannya berkali-kali selama satu jam.
Editor : Asep Juhariyono