Ia menuturkan, hal yang berkesan dari Tasikmalaya selain dari warganya yang ramah, juga kulinernya yang enak-enak. Salah satu kuliner yang disukainya dari Tasikmalaya adalah rujak honje.
Rujak honje sendiri adalah irisan buah-buahan yang diberi bumbu rempah yang salah satunya adalah honje atau kecombran. Di Tasikmalaya, salah satu kuliner rujak honje yang terkenal adalah rujak honje yang berada di Jalan Kalektoran, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang.
“Tasikmalaya terkenal juga dengan kulinernya. Kebetulan saya suka makan, dan saya suka rujak honje Tasikmalaya. Kulinernya mantap, saya suka makanan Sunda,” tuturnya.
Di samping itu, Didi Riyadi juga mengaku kerap berkunjung ke daerah-daerah terpencil di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, seperti ke Cisayong, Cipatujah, Cibalong, Manonjaya dan Singaparna.
Ia juga kerap diminta untuk mengisi berbagai acara yang digelar oleh warga maupun sekolah-sekolah di Tasikmalaya. Salah satu materi yang disampaikan saat menjadi pembicara, Didi memberikan edukasi tentang literasi di tengah kemajuan zaman dan teknologi kepada kalangan generasi muda dan masyarakat.
“Saya perhatikan perkembangan teknologi dan zaman ini begitu pesat. Yang saya khawatir dan konsen itu, jangan sampai nanti ke depannya terjadi teknologinya tapi maju manusianya mundur. Kenapa, karena sudah banyak yang meninggalkan baca buku literasi yang konvensional, sekarang kebanyakan baca digital ya,” ucapnya.
“Gak apa-apa memang baca dari digital untuk update perkembangan, tapi tetap baca konvensional harus dilakukan dari buku sehingga informasinya utuh. Jadi jangan sampai ilmunya sedikiti tapi ngomongnya banyak,” sambung dia.
Didi menambahkan, dirinya sangat senang bisa bertukar pikiran dengan genarasi muda dan masyarakat Tasikmalaya. “Saya berharap Tasikmalaya ke depan terus berkembang dan maju menjadi kota yang lebih makmur dan perekomian masyarakatnya meningkat,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait