ROMA, iNews.id - Dalam sejarah tercatat, sejumlah raja dan ratu Eropa memiliki hobi bermain seks. Bahkan, beberapa di antara raja dan ratu tersebut ada yang telah meniduri hampir 5.000 wanita.
Setidaknya ada delapan raja dan ratu Eropa yang disebut paling gila seks dalam sejarah benua tersebut, sebagaimana ditulis dalam situs medium.com. Berikut rinciannya:
1. Raja Edward VII, Raja Inggris (1901–1910)
Edward VII memiliki banyak nama panggilan yang benar-benar mencerminkan pribadinya. Dia dipanggil "Bertie", yang merupakan versi pendek dari nama depannya Albert. Dia dipanggil "Tum Tum" karena perutnya yang gemuk. Namun, dia paling dikenal sebagai "Edward the Caresser" dan "Dirty Bertie", berkat gundiknya yang tak terhitung jumlahnya dan banyak hubungan seksual.
Selirnya termasuk ibu Winston Churchill, Jennie Jerome yang cantik juga dikenal sebagai Lady Randolph Churchill. Anehnya, dia memiliki nyonya lain bernama Alice Keppel, yang merupakan nenek buyut Camilla Parker Bowles, istri Pangeran Charles dari Inggris.
Edward memiliki mainan seks khusus yang disebut "kursi seks" yang ia gunakan saat berhubungan seks. Disebutkan bahwa Edward kehilangan keperjakaannya ketika dia berusia 19 tahun, dan sejak itu dia berhubungan seks dengan setidaknya empat wanita setiap bangun sampai kematiannya lima puluh tahun kemudian.
Sejarawan melakukan perhitungan dan mereka percaya bahwa dia mungkin bisa tidur dengan antara 15.000 dan 18.000 wanita selama hidupnya.
2. Caligula, Kaisar Roma (37–41 Masehi)
Caligula adalah seorang sensualis yang terkenal dan bertahan lama sehingga beberapa tahun yang lalu, Saturday Night Live mengejeknya dalam “The Tales of Sober Caligula".
Caligula dikenal merayu dan berhasil mengajak tidur istri para anggota DPR (senator) tepat di depan mereka. Dia biasa membawa pulang pelacur dan terlibat dalam perselingkuhan dengan pemain pantomim.
Selain menikahi empat wanita dan dia biasa tidur dengan saudara perempuannya juga. Caligula adalah orang yang kejam dan gila seks, sehingga setelah lima tahun berkuasa di atas takhtanya, dia dibunuh pengawalnya sendiri.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait