Akan tetapi tidak mudah bagi wanita kelahiran Kota Medan, Sumatera Utara, ini memutuskan menjadi mualaf. Pasalnya keluarga besarnya, terutama sang ibu, melarang ia pindah agama. Bahkan, menurut Isya, ibunya mengatakan akan mati apabila Isya memeluk agama Islam.
"Soalnya mama aku bilang kalau aku masuk Islam lebih baik mama mati. Aku takut nantinya mama marah jadi stroke," ungkapnya.
Kendati demikian, wanita cantik berusia 29 tahun ini tetap melawan rasa kekhawatirannya dengan rasa yakin dan hati yang mantap untuk menjelaskan keputusannya di depan keluarga besarnya.
"Mama nangis, diam, dan masuk kamar. Tidak sedikit juga keluarga yang berontak supaya aku pindah agama lagi. Tapi walaupun menerima caci maki, aku tetap kuat karena hatiku sudah yakin dan nyaman memeluk Islam," jelasnya.
Namun seiring berjalannya waktu, keluarga akhirnya menerima keputusan Isya menjadi mualaf. Ia pun mengungkapkan bahwa hal itu merupakan bantuan Allah Subhanahu wa ta'ala, lantaran kegigihannya memeluk agama Islam.
"Aku percaya kalau Allah akan kasih jalan. Aku makin yakin dan terus belajar banyak tanya dengan sesama Muslim dan guru spiritualku. Cari-cari pengetahuan tentang Islam itu lebih detail lagi," tukasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait