Hal senada disampaikan salah seorang pedagang, Rohman (53) yang tokonya terhalang oleh lokasi proyek pelebaran trotoar yang tiba-tiba menutup setengah badan jalan pada malam hari.
Ia menyebut, hal itu membuat para pembeli kesulitan parkir baik motor maupun mobil dan susah untuk menuju tokonya.
"Saya bingung ini, kok seenaknya saja main tutup dan datang alat berat. Kenapa tidak ada komunikasi serius dulu sama para pedagang. Kalau begini kan, kami yang rugi," kata Rohman.
Menurutnya, seharusnya Dinas PUTR Kota Tasikmalaya selaku leading sektor pembangunan proyek tak semena-mena mengerjakan proyek. Seharusnya dinas melihat aspek kerugian yang dialami masyarakat di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.
"Kita juga kan bayar pajak dan segala macam berdagang di sini bukan gratis. Ya, kalau sepakat semua kan enak," ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait