
CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Sebanyak 50 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Maarif Ciamis resmi diberangkatkan untuk melaksanakan tiga program pengabdian sekaligus, yakni Praktek Kerja Lapangan (PKL), Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Selasa (6/5/2025).
Seremoni pelepasan berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah, Andang Firman Triyadi.
Ia menyambut kehadiran para mahasiswa dengan penuh antusias dan menyebut keberangkatan ini sebagai langkah nyata sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan pemerintah daerah.
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan STAI Al Maarif kepada Kabupaten Ciamis sebagai tempat mahasiswa mengaplikasikan ilmunya. Ini merupakan bentuk kolaborasi yang saling menguatkan,” kata Andang dalam sambutannya.
Para peserta yang berasal dari empat program studi — Ekonomi Syariah, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Arab, dan PGMI — akan ditempatkan di 21 lokasi berbeda untuk menjalani PKL dan PPL selama dua bulan.
Setelahnya, mereka akan melanjutkan program KKN selama sebulan penuh di wilayah Kecamatan Cimaragas.
Mengangkat tema Transformasi dan Resiliensi Melalui Pengabdian Berbasis Kearifan Lokal, kegiatan ini menekankan pentingnya pendekatan humanis dan kultural dalam pemberdayaan masyarakat.
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi mitra strategis warga desa dalam menggali potensi lokal dan memecahkan persoalan secara kolaboratif.
"Ini bukan sekadar tugas kuliah, tetapi panggilan pengabdian. Mahasiswa perlu hadir sebagai pembelajar sekaligus pelayan masyarakat, dengan tetap menjunjung nilai etika dan budaya lokal," tambah Andang.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu beradaptasi, menginspirasi, dan menjaga nama baik almamater selama berada di lapangan.
Andang turut meminta kepada instansi dan lembaga yang menerima mahasiswa agar memberikan pendampingan serta ruang belajar yang bermakna. Dengan melibatkan unsur pentahelix, akademisi, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media. Program ini diyakini mampu melahirkan generasi muda yang cakap secara intelektual dan tangguh secara sosial.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait