TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi dikeluhkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tasikmalaya yang bergerak di bidang makanan atau kuliner.
Seperti halnya yang dikeluhkan oleh Afry Fauzan, pemilik kedai Rumah Kopi Nuy, di Jalan Raya Simpang, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Afry menuturkan, dalam menjalankan usaha kulinernya dia menggunakan gas elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram. Dengan adanya kenaikan harga yang mencapai hampir Rp25.000 per tabung, membuat dirinya pusing.
Dia mengaku tak mungkin beralih menggunakan gas melon atau gas elpiji tabung 3 kilogram karena gas tersebut merupakan hak untuk masyarakat katagori kurang mampu.
“Saya pusing kang, harus membagi-bagi keuntungan. Karena mau gak mau harus pake gas nonsubsidi. Saya biasa pakai gas yang 12 kilogram. Kasian kan penerima hak kalo kita beralih ke gas melon,” kata Afry Fauzan, Jumat (15/07/2022) sore.
Dengan kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi, lanjut Afry, dirinya harus memutar otak untuk tetap mempertahankan usaha menjual makanannya. Ia pun terpakasa harus mengurangi ukuran atau porsi makanan yang dijualnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait