Dede mengatakan, dari pernikahan dengan almarhumah dirinya dikarunia 6 orang anak, dengan anak paling kecil berusia 6 tahun. Ia menuturkan, dirinya tidak sempat ke Pangandaran untuk melihat jenazah istrinya karena anak-anaknya ada yang masih kecil.
“Gak kuat ke sana pak. Apalagi anak ada yang masih kecil. Saya hanya melihat jenazahnya saat disalatkan di masjid tadi malam,” kata Dede yang sesekali menyeka air mata yang menetes ke pipi.
Lebih lanjut bapak dengan 6 anak ini menceritakan, jenazah istrinya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Banyu Sakti di daerah Paseh. Sebelumnya, jasad korban sempat diautopsi tim forensic Polda Jabar untuk mengetahui penyebab kematian korban.
“Semalam jenazah datang sekitar jam 9, kemudian disalatkan di masjid dan dimakamkan,” kata Dede.
Dengan kejadian yang menimpa istrinya, Dede berharap pihak kepolisian bisa segara mengungkap pelaku yang diduga telah membunuh istrinya tersebut. “Saya ingin pelakunya segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya,” pungkas dia.
Sebelumnya, warga Kiaralawang Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas dengan kondisi bagian kepalanya ditutupi kantong kresek,Selasa (19/10/2021) malam.
Mayat perempuan tersebut ditemukan tergeletak di pinggir jalan desa oleh warga yang sedang melintas. Pada tubuh mayat perempuan terdapat sejumlah luka-luka seperti di bagian kaki, tangan, dan leher. Sejauh ini mayat perempuan tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Ruhyana (35) warga yang pertama kali menemukan mayat perempuan tersebut mengatakan, saat dirinya melintas dengan menggunakan sepeda motor terlihat sesosok tubuh orang di pinggir jalan.
Ia kemudian melaporkannya ke warga lain dan pengurus RT sehingga bersama-sama melihat sesosok tubuh orang yang tergeletak di pinggir jalan.
“Saat saya melintas tersinari lampu motor seperti ada mayat. Saya gak berhenti dan langsung memberitahu warga yang lain. Saya kira awalnya mayat orang gila tapi ternyata buka,” ujar Ruhyana.
Ia kemudian melaporkan ke ketua RT dan kembali lagi ke lokasi penemuan mayat bersama-sama dengan warga. “Banyak warga yang bilang mungkin mayat perempuan ini mayat yang dibuang,” kata dia.
Ruhyana menuturkan, pada tubuh mayat perempuan tersebut terdapat luka dan darah di bagian tangan serta bagian kepalanya dibungkus kantong kresek hitam. Ia menyebut, tidak ada warga yang benari membuka kantong kresek yang membungkus kepalanya dan hanya melihat saja. Penemuan mayat perempuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Tidak ada warga yang mengetahui dan mengenal korban,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait