“Upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan di sektor pangan nasional salah satunya adalah Adengan melakukan kebijakan redistribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan hasil rekomendasi panja Komisi IV DPR. Di mana, subsidi pupuk akan difokuskan kepada jenis Urea dan NPK yang selama ini banyak digunakan para petani tanah air,” ujarnya.
Adapun ancaman krisis pangan yang dimaksud, kata Retno, adalah berdasarkan data World Food Program, terdapat 323 juta orang di negara berkembang menghadapi kerawanan pangan akut pada tahun 2022. Dari data tersebut, perempuan dan keluarga miskin menjadi yang paling terkena dampak, sehingga jika itu terjadi maka menjadi hak asasi manusia (HAM).
Lanjut Retno, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya dukungan negara G20 untuk mereintegrasikan ekspor gandum dari Ukraina, serta ekspor komoditi pangan dan pupuk dari Rusia ke dalam rantai pasok global dan tidak mengenakan sanksi terhadap komoditi pangan dan pupuk yang berasal dari dua negara yang sedang berkonflik ini.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait