MADINAH, iNewsTasikmalaya.id – Jemaah haji Indonesia sudah mulai tiba di Arab Saudi. Selama menjalankan ibadah haji di tanah suci, ketersediaan makanan dengan cita rasa nusantara bagi jemaah haji Indonesia menjadi salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan lidah jemaah Indonesia, dilansir dari Kemenag.go.id, Rabu (8/6/2022) upaya yang dilakukan Kemenag yakni dengan mamastikan konsumsi jemaah dimasak oleh chef asal Indonesia.
Muhammad Efendi (29) chef asal Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) dipercaya menjadi salah seorang chef yang bertugas meracik cita rasa makanan untuk jemaah haji 2022.
Ia sudah lima tahun berada di Madinah, Arab Saudi, bekerja menjadi chef. Awalnya ia seorang TKI. Ia bersyukur makanan racikannya bisa dinikmati oleh para tamu Allah swt.
Efendi, sapaan akrabnya, bekerja di perusahaan atau dapur Al Ahmadi Catering Madinah, yang sudah berdiri sejak tahun 2000.
“Awalnya saya asisten chef. Alhamdulillah, sekarang chef. Saya khusus untuk mantau tangani sayur mayur,” ujar Efendi.
Dia mengaku, bisa melayani makan para tamu Allah swt menjadi kebanggaan tersendiri. "Saya sangat senang sekali bisa melayani makan jemaah haji. Saya berkomitmen akan memberikan pelayanan memuaskan. Mereka adalah tamu Allah," katanya berkaca-kaca.
Ia menyebut, dirinya pernah melaksanakan tugas yang sama pada 2017. Saat itu dirinya juga menjadi juru masak bagi jemaah haji Indonesia. Tahun ini, Efendi memang tidak bisa haji. Karena memang tidak ada jatah untuk bagian katering.
“Berkahnya saat itu, saya sekaligus bisa melaksanakan haji. Karena masak makanan saat jemaah haji berada di Arafah dan Mina. Alhamdulillah, saat ini tetap bisa melayani tamu Allah swt untuk makanannya,” kata dia.
Menurutnya, jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan Al Ahmadi Catering sebanyak 60 orang dari berbagai negara dan enam di antaranya karyawan asal Indonesia. Mereka berasal dari NTB dan Madura.
“Yang paling lama kerja di Madinah, ada yang sudah 10 tahun. Kalau saya baru 5 tahun. Harapan saya, semoga bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. Sehingga tamu Allah merasa senang,” ucapnya.
Perusahaan Al Ahmadi Catering merupakan milik dari beberapa orang pengusaha katering. Di antara pemiliknya adalah Abu Bakar Al Ahmadi, Ubaidillah dan Yaser.
Menurut Abu Bakar, kebutuhan karyawan di perusahaan atau dapur miliknya tergantung pada pesanan atau jumlah jemaah haji atau umrah yang pesan. Jika banyak, otomatis menambah karyawan.
“Karyawan tergantung banyak pesanan atau melayani jemaah. Kondisional,” ujarnya.
Makanan jemaah haji yang ditangani oleh Al Ahmadi Catering adalah makan pagi dan siang. "Makan pagi dengan siang saja. Pagi jam 6 pagi. Siang jam 12.00. Sebelum jam itu sudah harus ada di hotel. Sudah harus didistribusikan ke hotel,” terangnya.
Ia menyebut, kekuatan makanan hanya mampu bertahan 4 sampai 6 jam saja. Mayoritas bumbu dan cita rasanya harus khas makanan Indonesia. Rempah-rempah banyak dari Indonesia.
“Tahun ini ketentuan dari Indonesia sangat bagus sekali. Sudah terinci menunya harus seperti apa. Bagus Indonesia,” kata pria yang kini tinggal di Singapura.
Abu Bakar menambahkan, pihaknya juga tidak mau mengambil pesanan katering banyak untuk jemaah haji Indonesia dengan alasan untuk berbagi dengan katering lainnya.
“Saya di sini betul-betul jaga kualitas. Makanannya bisa dinikmati sendiri. Tahun ini saya hanya menangani 13 ribu jemaah. Dari tanggal 6 sampai 28 Juni. Kita harus berbagi biar berkah,” pungkas.
Editor : Asep Juhariyono