Usai Antar Jenazah dari Bandung, Sopir Ambulans di Ciamis Tiba-Tiba Meninggal Dunia di Mobil
CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Suasana haru menyelimuti warga Dusun Wujungtiwu, Desa Hujungtiwu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jumat (24/10/2025) sore.
Seorang sopir ambulans bernama Wahyu (48) mendadak meninggal dunia sesaat setelah menuntaskan tugasnya mengantar jenazah dari Bandung menuju rumah duka di kampung halamannya.
Menurut kesaksian Kepala Dusun Hujungtiwu 2, Rudi Soleh Komarudin, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu, ambulans milik organisasi dusun baru saja tiba dari RS Hasan Sadikin Bandung, membawa jenazah seorang warga bernama Lilih (45) yang meninggal karena sakit.
“Begitu jenazah diturunkan dari mobil, Pak Wahyu tiba-tiba jatuh dari kursi kemudi. Warga langsung panik dan berusaha menolong,” ujar Rudi saat dikonfirmasi, Minggu (26/10/2025).
Warga sekitar bersama keluarga almarhum bergegas membawa Wahyu ke Puskesmas Panjalu untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sesampainya di sana, nyawa Wahyu sudah tidak tertolong.
“Diduga beliau meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat sampai di puskesmas, petugas menyatakan beliau sudah wafat,” jelas Rudi.
Yang mengejutkan, menurut para penumpang yang ikut dalam ambulans, selama perjalanan Wahyu tampak sehat dan tidak mengeluhkan apa pun. Ia bahkan sempat bercanda dan berbincang santai dengan warga yang menumpang.
“Katanya tidak ada tanda-tanda sakit, beliau terlihat sehat. Tapi dari informasi keluarga, Pak Wahyu punya riwayat penyakit lambung,” tutur Rudi.
Diduga, penyakit yang diderita Wahyu kambuh saat tiba di rumah duka. Meski sempat berusaha ditolong, takdir berkata lain.
Ambulans yang dikendarai Wahyu merupakan kendaraan milik organisasi dusun setempat dan biasanya digunakan secara bergantian oleh para sopir sukarelawan.
Pada hari itu, giliran Wahyu yang bertugas menjemput dan mengantarkan jenazah warga ke kampung halaman.
“Beliau dikenal sebagai sosok yang baik, dan selalu siap membantu warga. Kami sangat kehilangan,” ungkap Rudi dengan nada sedih.
Rudi pun menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Wahyu maupun keluarga almarhumah Lilih.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga keduanya husnul khatimah dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Kami doakan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ucapnya.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Hujungtiwu. Warga mengenang Wahyu sebagai relawan tangguh yang selalu siap siaga dalam membantu warga tanpa pamrih.
Editor : Asep Juhariyono