get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Pecah di Cieunteung, Jenazah Korban Penusukan Disambut Haru Keluarga dan Warga

Ricuh Karnaval HUT ke-80 RI di Tasikmalaya, Dua Kelompok Warga Bentrok hingga Perang Batu

Minggu, 17 Agustus 2025 | 18:31 WIB
header img
Ricuh Karnaval HUT ke-80 RI di Tasikmalaya, Dua Kelompok Warga Bentrok hingga Perang Batu. Foto: Tangkapan Layar

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Suasana perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kota Tasikmalaya mendadak berubah ricuh. Karnaval yang seharusnya menjadi ajang hiburan rakyat justru diwarnai bentrokan antarwarga di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Minggu (17/8/2025) pagi.

Keributan ini melibatkan dua kelompok warga yang saling bersitegang hingga berujung baku hantam dan lempar batu. Video amatir yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp memperlihatkan situasi mencekam, di mana sejumlah orang terlibat saling dorong, pukul-pukulan, hingga melemparkan batu.

Akibat kericuhan tersebut, seorang nenek bernama Nina harus mengalami luka di bagian pinggang setelah terkena lemparan batu. “Kena di pinggang, sakit sekali. Untung cuma luka ringan,” ucap Nina sambil meringis.

Selain korban luka, sebuah gerobak dagangan di sekitar lokasi juga hancur terkena lemparan batu. Pemiliknya, Ihsan, mengaku kaget ketika melihat barang dagangannya menjadi sasaran.

“Saya dengar suara kaca pecah, tiba-tiba ada batu dilempar ke arah sini. Langsung saya selamatkan ibu-ibu dan anak-anak masuk ke rumah. Ada sekitar 20 orang yang saya evakuasi,” katanya.

Meski aparat kepolisian sudah bersiaga di lokasi, bentrokan tetap tak terhindarkan. Bahkan, seorang anggota polisi yang berusaha melerai kericuhan ikut terkena lemparan batu dari arah kerumunan.

Nina menambahkan, suasana bentrokan benar-benar membuat panik warga. “Batu yang dilempar itu besar-besar. Polisi juga kena lempar, dia sendirian berusaha menenangkan, tapi situasinya kacau,” ungkapnya.

Hingga kini, penyebab pasti bentrokan belum diketahui. Namun, dugaan sementara, kericuhan dipicu oleh kesalahpahaman antarwarga yang kemudian memanas hingga menimbulkan aksi saling serang.

Untuk mencegah situasi semakin meluas, pihak Polsek Indihiang bersama Koramil segera mengumpulkan para tokoh masyarakat, pemuda, dan ulama setempat. Mereka berusaha menjadi mediator agar konflik tidak berlanjut dan suasana kembali kondusif.

Polisi mengimbau seluruh warga agar menahan diri dan tidak terpancing emosi. Aparat juga akan mendalami kronologi peristiwa sekaligus mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam kericuhan tersebut.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut