get app
inews
Aa Text
Read Next : Satpol PP Jabar Tertibkan Bangunan Liar di Saluran Irigasi Cimulu Kota Tasikmalaya

Menyedihkan, SMA Pasundan 2 Tasikmalaya Dulu Favorit, saat ini Terdata Terima 6 Peserta Didik Baru

Selasa, 08 Juli 2025 | 09:30 WIB
header img
Dulu Sekolah Favorit, SMA 2 Pasundan Tasikmalaya Kini Minim Peserta Didik, Baru 6 Pendaftar. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Nasib SMA Pasundan 2 Tasikmalaya kian memprihatinkan. Sekolah swasta yang berdiri sejak tahun 1986 dan pernah menjadi salah satu sekolah favorit para pelajar, kini menghadapi ancaman serius terhadap keberlangsungannya. 

Pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025-2026, tercatat baru enam calon siswa yang mendaftar melalui jalur SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru). 

Sekolah yang berlokasi di Jalan Liunggunung, Kecamatan Indihiang, ini dulunya dikenal luas sebagai sekolah unggulan, terutama bagi wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian timur. Namun kini, eksistensinya terus menurun seiring banyaknya perubahan sistem pendidikan.

Kepala SMA Pasundan 2 Tasikmalaya, Darusman, menyampaikan bahwa penurunan pendaftar sudah mulai terasa sejak diberlakukannya sistem zonasi beberapa tahun lalu. 

Menurutnya, sistem ini memberi keuntungan besar bagi sekolah negeri, sementara sekolah swasta harus berjuang keras untuk bersaing.

“Sejak ada zonasi, pendaftar mulai berkurang drastis. Kami dikelilingi sekolah negeri seperti SMA Negeri 2, jadi orang-orang Sukarindik pasti lebih memilih sekolah negeri," jelas Darusman saat ditemui pada Senin (7/7/2025).

Ia menambahkan, dari total 22 ruang kelas yang dimiliki, hanya dua ruang yang masih layak pakai. Banyak bangunan yang sudah tidak bisa difungsikan secara optimal karena minimnya perawatan akibat keterbatasan anggaran.

Selain tantangan zonasi, kebijakan baru terkait kuota maksimal 50 siswa per kelas juga menjadi ganjalan berat bagi sekolah swasta yang sudah kekurangan murid.

“Aturan 50 siswa per kelas ini justru membuat sekolah swasta seperti kami makin sulit bersaing. Kecuali sekolah boarding atau favorit, sangat berat bagi kami untuk memenuhi target itu,” ungkapnya.

Darusman menceritakan masa kejayaan SMA Pasundan 2 yang dulu dikenal luas hingga Rajapolah, Cisayong, dan Ciawi. 

Basis siswa dari luar Kecamatan Indihiang sangat kuat karena dulu belum banyak pilihan sekolah tingkat menengah atas di kabupaten. Kini, hampir setiap kecamatan sudah memiliki SMA atau SMK sendiri.

“Dulu banyak siswa dari kabupaten, sekarang mereka lebih dekat ke sekolah masing-masing wilayah. Persaingan makin ketat,” katanya.

Meski begitu, pihak sekolah tetap bertekad menjaga eksistensi. Ia berharap para alumni, terutama yang memiliki kedekatan emosional dengan almamater, turut berperan serta dalam mempertahankan keberadaan sekolah.

“Kami masih terus berikhtiar. Kami minta alumni yang dekat dengan Pasundan bisa membantu agar sekolah ini tetap bertahan,” pungkas Darusman.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut