Bupati Tasikmalaya Tunda Status Tanggap Bencana Longsor, Ini Alasannya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Meskipun bencana longsor telah melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya sejak Jumat hingga Minggu (27-30/6/2025), Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, belum menetapkan status tanggap bencana. Keputusan mengenai kondisi dan penanganan bencana akan disampaikan setelah apel kesiapsiagaan bencana tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada Rabu (2/7/2025).
Bencana longsor ini telah menimbulkan dampak serius di beberapa wilayah, termasuk Salawu, Taraju, Cigalontang, dan Mangunreja. Di Kecamatan Salawu, dua petani, Acun dan Amin, dilaporkan masih tertimbun dan belum ditemukan. Sementara itu, di Kecamatan Taraju, tragedi menyelimuti seorang anak yang meninggal dunia setelah tertimpa material longsor Tembok Penahan Tanah (TPT) saat dalam perjalanan pulang mengaji.
Bupati Cecep Nurul Yakin, usai menghadiri upacara HUT Bhayangkara ke-79 di Gebu Tasikmalaya pada Selasa pagi (1/7/2025), menjelaskan alasan di balik penundaan penetapan status ini. "Jawabannya besok, karena besok kita mau apel gabungan kesiapsiagaan bencana tingkat kabupaten dulu," ujarnya.
Pernyataan Bupati ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen. "Iya betul, kita akan terlebih dahulu melakukan apel kesiapsiagaan dulu besok," singkat Sekda. Apel ini kemungkinan besar akan menjadi forum untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan dan strategi sebelum mengambil langkah resmi terkait status bencana.
Di tengah penantian status resmi, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, memastikan bahwa upaya pencarian terhadap dua korban yang tertimbun longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, terus berlanjut. Tim SAR gabungan masih berjibaku menyisir area di titik-titik yang telah dipetakan.
"Proses pencarian masih berlanjut. Dan saat ini tim SAR gabungan terus berupaya menyisir area di titik-titik yang memang sudah dipetakan," pungkas AKBP Haris Dinzah. Fokus utama saat ini adalah menemukan kedua korban yang hilang, sembari pemerintah daerah mempersiapkan langkah strategis untuk penanganan bencana secara menyeluruh.
Editor : Asep Juhariyono