Tumpukan Sampah di TPS Pasar Cikurubuk Akhirnya Teratasi Setelah 3 Hari Pembersihan

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Setelah sempat dikeluhkan warga dan para pedagang, tumpukan sampah yang menumpuk selama hampir dua pekan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, akhirnya berhasil dibersihkan. Proses pengangkutan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, sejak Rabu (18/6/2025), resmi rampung pada Jumat (20/6/2025) sore.
Pembersihan ini diawasi langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Fery Arif Maulana. Ia mengonfirmasi bahwa volume sampah yang sangat besar dan sempat menumpuk kini sudah tertangani dan lokasi TPS telah kembali dalam kondisi bersih.
"Alhamdulillah hari ini penanganan selesai. Kami bergerak sejak Rabu, berlanjut Kamis, dan hari ini semua sudah clear," ujarnya saat diwawancarai di lokasi.
Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tak terulang, DLH menyiapkan enam unit kontainer kosong yang akan ditempatkan secara permanen di TPS tersebut. Menurut Fery, upaya ini dilakukan sambil menunggu rampungnya perbaikan dua unit armada pengangkut sampah yang sebelumnya rusak dan menjadi salah satu penyebab keterlambatan pengangkutan.
“Kendala utama kemarin memang dua mobil rusak, sekarang dalam tahap akhir perbaikan. Untuk sementara, enam kontainer sudah kita siapkan agar volume harian bisa tetap tertampung,” jelas Fery.
Pasar Cikurubuk diketahui sebagai penyumbang sampah terbesar di Kota Tasikmalaya, dengan volume harian mencapai 30 hingga 36 meter kubik. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pasar-pasar lain seperti Padayungan, Gegernoong, atau Pancasila.
“Kalau lima kontainer terisi penuh, itu berarti sekitar 30 kubik per hari. Pasar ini memang paling besar produksinya dibanding pasar lainnya,” kata Fery.
Terkait penggunaan tiga unit dumptruck baru yang baru-baru ini dimiliki DLH, Fery menegaskan bahwa armada tersebut diperuntukkan khusus untuk pelayanan masyarakat di jalur pemukiman, bukan untuk kawasan pasar.
“Dumptruck yang baru itu difokuskan ke pelayanan masyarakat, bukan ke pasar ini. Di Cikurubuk kita pakai arm roll untuk kontainer. Jadi tidak tumpang tindih penggunaannya,” tegasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (19/6/2025), tumpukan sampah setinggi hampir satu meter dengan panjang lebih dari 20 meter sempat menutupi area TPS dan bahkan meluber ke badan jalan di sekitar pasar. Kondisi ini sempat memicu protes dari para pedagang dan pengunjung karena selain mengganggu aktivitas, juga memunculkan bau menyengat serta dikerubuti lalat.
Sampah yang menumpuk didominasi oleh limbah basah seperti sayur busuk, sampah plastik, dan sisa rumah tangga. Lima unit kontainer yang tersedia di TPS saat itu tidak mampu menampung lonjakan produksi sampah yang terjadi setiap harinya, terutama saat kondisi armada pengangkut sedang tidak berfungsi.
Dengan selesainya proses pembersihan dan langkah antisipatif dari DLH, diharapkan penanganan sampah di Pasar Cikurubuk akan lebih optimal dan tidak menimbulkan gangguan kenyamanan di masa mendatang.
Editor : Asep Juhariyono