Tanpa Perpisahan Mewah, Siswa Kelas 9i SMPN 1 Tasikmalaya Pilih Berbagi Hewan Kurban dari Uang Kas

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Lulusan kelas 9i SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya menunjukkan kepedulian sosial yang luar biasa. Alih-alih mengadakan pesta perpisahan yang meriah, mereka memilih untuk menyalurkan satu ekor kambing kurban ke Yayasan Yamu’ti di Kecamatan Tamansari, sebagai bentuk syukur atas kelulusan mereka.

Aksi mulia tersebut dilaksanakan pada Rabu (4/6/2025) lalu. Ide tersebut berasal dari hasil diskusi antara siswa, orang tua, dan guru, menyusul larangan dari sekolah untuk menggelar perpisahan dengan kemasan mewah.

Baca Juga

Hore, Disdik Jabar Izinkan Sekolah Gelar Perpisahan dan Study Tour

Ketua forum orang tua kelas 9i sekaligus inisiator kegiatan, Ucu Kartini, menuturkan bahwa dana yang digunakan untuk membeli hewan kurban bersumber dari uang kas siswa yang telah dikumpulkan sejak mereka duduk di kelas 7.

“Kami punya sisa uang kas sekitar Rp 4 juta lebih. Karena sekolah tidak mengizinkan acara perpisahan yang berlebihan, akhirnya kami usulkan untuk membeli kambing kurban. Harganya Rp 3,5 juta,” ujar Ucu saat dihubungi pada Sabtu (7/6/2025).

Sebelum mengambil keputusan, pihaknya juga memastikan bahwa lima siswa non-Muslim di kelas turut diberi ruang untuk menyampaikan pendapat. Hasilnya, seluruh siswa, tanpa terkecuali, menyatakan dukungan terhadap kegiatan sosial ini.

“Alhamdulillah, teman-teman non-Muslim juga mendukung. Mereka merasa kegiatan ini positif dan bermanfaat,” tambahnya.

Ucu berharap keberkahan dari aksi berbagi ini bisa mengantarkan seluruh siswa 9i menuju masa depan yang gemilang, khususnya dalam menghadapi proses PPDB ke jenjang pendidikan selanjutnya. “Mudah-mudahan langkah kecil ini menjadi awal keberhasilan mereka semua,” harapnya.

Pihak sekolah menyambut baik inisiatif ini. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Yanyan Herdiana, M.Pd., mengaku bangga dengan pilihan siswa kelas 9i yang lebih memilih kegiatan sosial dibanding pesta perpisahan.

“Kami sangat mengapresiasi keputusan mereka. Ini bukti bahwa nilai-nilai kepedulian sosial sudah tertanam sejak dini,” kata Yanyan.

Menurutnya, SMPN 1 Kota Tasikmalaya memang menegaskan larangan terhadap acara perpisahan mewah dan memilih mengemas kelulusan dalam bentuk kegiatan yang sederhana dan edukatif.

“Kami mengikuti aturan pemerintah. Tidak ada pungutan atau acara glamor. Semua diatur oleh sekolah agar tetap bermakna tanpa berlebihan,” tegasnya.

Yanyan berharap aksi yang dilakukan siswa 9i ini bisa menjadi inspirasi bagi kelas lainnya maupun sekolah-sekolah lain di Kota Tasikmalaya.

“Ini bisa menjadi teladan, bahwa perpisahan tak harus mahal. Bisa juga diisi dengan kegiatan positif seperti khataman Al-Qur’an atau berbagi hewan kurban seperti ini,” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono