get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Pecah di Cieunteung, Jenazah Korban Penusukan Disambut Haru Keluarga dan Warga

Seorang ODGJ di Singaparna Tasikmalaya Babak Belur Dihajar Warga

Sabtu, 10 Mei 2025 | 17:15 WIB
header img
Seorang ODGJ di Singaparna Tasikmalaya Babak Belur Dihajar Warga. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sebuah insiden yang melibatkan seorang pria dengan gangguan kejiwaan terjadi di lingkungan Masjid Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pria tersebut sempat menjadi sasaran amuk massa setelah tertangkap tangan diduga mencuri barang milik warga, Rabu (7/5/2025).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, warga yang geram dengan aksi pelaku langsung bereaksi spontan dengan mengamankannya secara kasar. Namun, setelah situasi terkendali dan aparat kepolisian datang ke lokasi, diketahui bahwa pelaku merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kanit Reskrim Polsek Singaparna, Aipda Dwi Santoso, membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar, insiden ini terjadi pada Rabu lalu. Pelaku sempat dikerumuni massa, tetapi segera kami amankan dan tangani sesuai prosedur," ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Pelaku Diduga Mengalami Depresi Berat

Hasil pemeriksaan medis dan koordinasi dengan Dinas Sosial mengungkap bahwa pria tersebut mengalami depresi berat usai kehilangan pekerjaan. Ia sebelumnya bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu perusahaan konstruksi besar dan mengalami gangguan mental setelah pemutusan hubungan kerja.

“Berdasarkan keterangan keluarganya, pelaku mulai menunjukkan perubahan perilaku sejak beberapa bulan terakhir. Ia kemudian diketahui pergi meninggalkan rumah dan akhirnya terlacak di Tasikmalaya,” ungkap Aipda Dwi.

Setelah proses identifikasi dan asesmen dilakukan, pria tersebut dipulangkan ke keluarganya di wilayah Bekasi. Dinas Sosial pun mengambil alih proses pendampingan dan rehabilitasi lanjutan untuk memastikan kondisinya terpantau dan tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.

Pentingnya Edukasi dan Toleransi Sosial

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak gegabah dalam merespons dugaan tindak kejahatan, terlebih jika melibatkan individu dengan kondisi kejiwaan. Pendekatan humanis dan pelaporan kepada pihak berwenang harus diutamakan daripada main hakim sendiri.

Pemerhati isu kesehatan mental di Tasikmalaya, Nur Hidayati, menyayangkan tindakan kekerasan yang sempat terjadi dalam insiden ini. Ia menilai perlu adanya edukasi lebih luas tentang cara memperlakukan ODGJ secara adil dan bermartabat.

“Masyarakat perlu diedukasi bahwa ODGJ bukanlah ancaman, tetapi individu yang membutuhkan perhatian dan perlindungan. Reaksi emosional seperti kekerasan hanya memperburuk situasi,” ujarnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut