Korban Dugaan Keracunan Makanan Gratis di Tasikmalaya Bertambah, Total Capai 19 Siswa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kasus dugaan keracunan makanan di kalangan pelajar SMP di Kabupaten Tasikmalaya terus menunjukkan perkembangan. Hingga Kamis malam (1/5/2025) sekitar pukul 19.35 WIB, jumlah siswa yang melapor mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) bertambah menjadi 19 orang.
Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, menyatakan bahwa para korban mulai berdatangan sejak pagi hari. Sebagian besar mengeluhkan gangguan pencernaan seperti mual dan sakit perut setelah menyantap menu yang disediakan sekolah.
“Sejak pukul 11 siang hingga malam, sudah 19 pelajar yang datang ke puskesmas. Dari jumlah itu, 16 siswa hanya perlu perawatan ringan dan diperbolehkan pulang. Tiga lainnya masih kami observasi lebih lanjut,” ungkap Hani.
Menurutnya, semua pasien menunjukkan gejala serupa yang muncul beberapa jam setelah makan siang. Dugaan kuat mengarah pada kontaminasi makanan dalam program MBG yang seharusnya mendukung kesehatan siswa.
“Mayoritas mengeluh mual dan nyeri di bagian perut. Ini gejala yang cukup khas dalam kasus keracunan makanan,” tambahnya.
Pantauan terbaru menunjukkan masih ada siswa yang berdatangan untuk mendapatkan pemeriksaan medis, meski waktu sudah memasuki malam hari. Tim medis di Puskesmas Rajapolah masih siaga penuh untuk menangani pasien tambahan.
Pihak puskesmas telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi penyebab dan mengingatkan sekolah agar lebih selektif dalam memilih penyedia makanan bagi siswa. Pencegahan dan pengawasan ketat dinilai krusial untuk mencegah kasus serupa terulang di masa depan.
Editor : Asep Juhariyono