2 Pengurus KONI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2029 Mundur Sebelum Dilantik, Ini Alasannya!

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dua pengurus menyatakan mundur dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya periode 2025-2029.
Dua orang yang sudah mendapatkan SK sebagai pengurus KONI Kota Tasikmalaya periode 2025-2029 itu yakni, H Dadan Sudrajat dan H Engkus Bunyamin.
Mereka dua memilih mundur sebelum pelantikan dikukuhkan. Adapun, pelantikan pengurus KONI Kota Tasikmalaya periode 2025-2029 dilaksanakan pada Senin (28/4/2025) siang, yang digelar di Ballroom Hotel Santika.
Bahkan, dua dari 43 orang pengurus KONI Kota Tasikmalaya yang menyatakan mundur itu, tidak hadir dalam proses pelantikan.
Kepada wartawan, sekertaris umum (sekum) KONI Kota Tasikmalaya periode 2021-2025 itu, H Engkus Bunyamin memilih mundur dari jajaran pengurus dengan sejumlah alasan.
"Saya rasa kepengurusan KONI saat ini tidak mempresentasikan hasil kompromi atau rekonsiliasi yang telah disepakati tiga calon ketua umum, yaitu Anton Suherlan, kang Noves Narayana, dan Kang Heri Yusuf setelah melakjkan pertemuan dengan Ketua KONI Jabar," kata H Engkus saat ditemui di salah satu kafe di Jalan Tarumanagara, Kecamatan Tawang, Rabu malam.
Sebab dalam pertemuan itu, dijelaskan Engkus, ada kesepakatan bahwa tim formatur diserahkan kepada tiga calon ketua umum (caketum) tersebut.
"Namun, kompromi yang disepakati nyatanya tidak dilaksanakan. Di mana, sebagaian pengurus inti justru didominasi kubu Anton Suherlan, tanpa ada pembahasan bersama kang Noves Narayana. Idealnya kan rekonsiliasi bisa dilalui berdasarkan kesepakatan di mana komposisi persoalia pengurus harus adil yang berada dari pendukung ketiga Caketum tersebut," ucapnya.
Adapun, diterangkan Engkus, kubu Anton yang mendominasi jabatan ini itu, mulai dari Wakil Ketua 1 sampai 4 plus sekertaris dan bendahara.
"Sementara posisi inti lain yakni Ketua Harian jadi milik figur yang berasal dari pendukung Kang Yusuf Heri. Sedanngkan, dari kubu Kang Noves hanya Rudi Rusnandi yang didaulat jadi Wakil Ketua 5. Itu pun bukan rekomendasi dari kubu Kang H Noves, melainkan pendekatan personal," ujarnya.
Engkus pun menyesalkan, komitmen pengurus KONI Jawa Barat pun, perihal akan dilaksanakannya Musorkot lanjutan yang tidak terlaksana. Padahal, Musorkot itu telah diusulkan puluhan cabang olahraga (cabor).
"Tapi karena sudah terjadi, saya hanya bisa mendoakan agar pengurus KONI yang baru, agar bisa meningkatkan prestasi olahraga di Kota Tasikmalaya. Para pengurus yang ini sedang diberi amanah baik di eksekutif, legislatif atau lain pun diminta bisa membagi fokus agar kehadirnnya bisa berperan mendorong prestasi yang lebih baik," harap Engkus.
Sebelumnya, Dadan Sudrajat yang pertama menyatakan mundur dari pengurus KONI Kota Tasikmalaya periode 2025-2029 menyampaikan, bahwa ia merasa mekanisme dan proses rekonsoliasi yang diharapkan jadi solusi buntut dari ketidakberesan dalam proses Musorkot tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
Padahal, dijelaskan Dadan, dalam pertemuan di Bandung yang melibatkan Anton Suherlan selaku calon ketua KONI dengan suara terbanyak yakni 19 suara, Noves Narayana 15 suara dan Yusuf Heri 10 suara, menggelar pertemuan bersama Ketua KONI Jabar Budiana dan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan.
"Dalam pertemuan itu disepakati bahwa untuk kompromi dalam menyelesaikan polemik pasca-Musorkot di mana peraih suara terbanyak dianggap belum memenuhi AD/ART atau belum memenuhi 50+1," kata Dadan, Sabtu (24/4/2025) lalu.
Noves Narayana sendiri, diungkapkan Dadan, yang ia usung dalam Musorkot akhirnya merinci sejumlah nama untuk masuk kepengurusan sesuai yang diminta. Sebab, dalam pertemuan itu ada klausal bahwa komposisi tim formatur adalah Anton, Noves dan Yuauf Heri.
"Sayang dalam perjalanannya itu, daftar nama dan posisu figur yang direkomendasikan tidak terlebih dulu dikompromikan dengan kubu kang Noves yang sejak awal mengusulkan pemilihan lanjutan sampai ketua umum terpilih sesuai regulasi yang ada," jelasnya.
Menanggapi adanya dua pengurus yang mundur, Ketua KONI Kota Tasikmalaya Anton Suherlan mengaku tidak mau mengomentari hal itu. "Saya tidak akan komentar dulu soal itu," singkat Anton.
Editor : Asep Juhariyono