get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Bumi 2025, FKPDAS Bersama Forkopimda Kota Tasikmalaya Tanam Pohon Libatkan Pelajar dan Santri

Ustadz jadi Korban Kekerasan Jalanan, Santri Datangi Polres Ciamis

Sabtu, 19 April 2025 | 12:50 WIB
header img
Santri Pondok Pesantren Banyulana, Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, mendatangi Polres Ciamis menuntut polisi menagnkap pelaku pelemparan batu terhadap seorang ustadz. Foto: istimewa

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Aksi kekerasan jalanan kembali terjadi di Kabupaten Ciamis. Seorang ustadz dari Pondok Pesantren Banyulana, Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, menjadi korban pelemparan batu oleh pengendara motor tak dikenal, Jumat (18/4/2025) dini hari.

Menyikapi hal itu, ratusan santri di Kabupaten Ciamis mendatangi Polres Ciamis dan bertemu Waka Polres Ciamis, Kompol Sujana.

Insiden terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di kawasan Sindangkasih, tepatnya setelah perempatan dekat sebuah SMK. Ustadz Icang Hasim Nasir saat itu tengah dalam perjalanan pulang dari Cianjur bersama keluarga. Saat melintas, mobil yang dikendarainya berpapasan dengan dua sepeda motor.

Salah satu pengendara motor secara tiba-tiba melempar batu ke arah depan mobil. Lemparan itu memecahkan kaca depan mobil dan menyebabkan pecahan kaca mengenai leher korban.

“Ada luka gores dan memar di leher akibat pecahan kaca. Setelah dicek pagi harinya, ditemukan batu berukuran cukup besar di dalam mobil, diduga kuat sebagai penyebab luka," ungkap H. Wawan Abdul Malik Marwan, koordinator santri saat audiensi dengan Polres Ciamis, Jumat (18/4/2025) petang.

Meski terluka, Ustadz Icang tetap memaksakan diri menyetir hingga tiba di SPBU Margaluyu. Ia kemudian meminta dijemput santri karena tidak kuat melanjutkan perjalanan.

Pihak pesantren langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Ciamis. Korban telah menjalani visum di rumah sakit, dan penyidik turun langsung datang ke pesantren untuk menindaklanjuti laporan.

"Dugaan kami kuat, ini aksi berandalan bermotor. Kalau itu niat begal, pelaku pasti tidak langsung kabur setelah melempar. Tapi setelah kejadian, motor justru langsung melarikan diri,” tambah H. Wawan.

Pihak pesantren juga melakukan pengecekan ke dua desa di sekitar Sindangkasih yang diduga menjadi basis berandalan bermotor. Mereka sudah berkoordinasi dengan kepala desa untuk menggali informasi lebih lanjut.

Pihak pesantren bahkan menyatakan akan mengajukan usulan kepada DPRD dan Bupati Ciamis untuk membuat aturan tegas terkait larangan geng motor di jalanan.

"Kami ingin Ciamis bersih dari geng motor dan berandalan bermotor. Bila perlu, dibuatkan Perda atau Perbup khusus untuk menertibkannya,” tegas H. Wawan.

Sementara itu, Kapolres Ciamis AKBP Akmal melalui Wakapolres Ciamis Kompol Sujana memastikan pihaknya telah menerima laporan dan berkomitmen mengusut tuntas kejadian tersebut.

“Korban sudah divisum, tapi belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum memungkinkan. Kami terus mengumpulkan bukti dan keterangan di lokasi kejadian,” ujarnya.

Kompol Sujana juga menyatakan kepolisian siap bersinergi dengan pihak pesantren dalam mengungkap kasus ini.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut