Jembatan Gantung Leuwibudah Penghubung Kabupaten dan Kota Tasikmalaya: Warga Mimpikan Jembatan Kokoh
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Jembatan Gantung Leuwibudah merupakan penguhubung antara Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya dan Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Jembatan gantung yang mempunyai panjang 73 meter dengan ketinggian dari permukaan air sungai sekitar 60 meter ini, menjadi sarana penyebrangan alternatif bagi warga Kabupaten Tasikmalaya yang akan menuju wilayah Kota Tasikmalaya, maupun sebaliknya.
Jembatan yang sudah berpuluhan tahun ini, berlokasi di wilayah Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sularaja, Kabupaten Tasikmalaya ini.
Jembatan Gantung Leuwibudah dijaga oleh 4 petugas. Mereka mengatur kendaraan agar tidak berbarengan dari kedua arah.
Para pengendara pun dianjurkan untuk berhati-hati ketika melewati Jembatan Gantung tersebut. Terlebih, jembatan gantung itu hanya bantalan kayu dan tali baja sebagai pengikat jembatan ini, serta hanya menggunakan kawat besi sebagai dindingnya
Setiap harinya, ratusan kendaraan bermotor melewati Jembatan Gantung penghubung Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmaya dan Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya tsrsebut.
Para pengendara sepeda mengaku lebih memilih lewat Jembatan Gantung Leuwibudah ini, karena memotong jarak tempuh.
"Setiap hari kalau kerja di wilayah Kota Tasikmalaya memang selalu melewati jembatan ini, lebih cepat juga," kata Sahrul salah seorang pengendara sepeds motor asal Kecamatan Sukaraja.
Ia sendiri bisa saja melewati jalan raya dengan aspal yang bagus untuk pergi ke tempat kerjanya. Hanya saja, diakatan Sahrul, hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lama.
"Bisa saja saya lewat jalan yang bagus dari rumah, nanti keluar jalan raya ke wilayah Urug Kawalu, tapi kan itu jauh, bisa satu jam lebih sampai ke tempat kerjan," ujarnya.
Sementara itu, Mahdar (40) salah seorang warga asal Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya mendamba-dambakan jembatan yang representatif atau ideal.
"Kami mungkin sebagai warga di sini Kampung Pasanggrahan ingin pemerintah bisa membuatkan jembatan yang kokoh, dan besar agar bisa dilalui juga oleh roda empat seperti di luaran sana," ujar Mahdar.
Mahdar menyebut, dengan adanya jembatan yang representatif dan kokoh serta besar, warga yang memiliki kendaraan roda empat bisa dengan cepat ketika akan melakukan perjalanan ke wilayah Kota Tasikmalaya.
"Saya juga ketika bawa roda empat hendak ke Kota Tasikmalaya harus muter dulu, itu pakai roda empat butuh dua jam," jelasnya.
Dirinya bersama warga lainnya berharap, pemerintah baik di tingkat daerah, provinsi dan pusat bisa mewujudkan keinginan masyarakat yang telah sejak lama didamba-dambakannya itu.
"Dari Kota Tasikmalaya nyab itu udah ada membuka jalan besar, tinggal ini di Kabupaten Tasikmalaya yang masih belum kelihatan mau kemanakan nantinya, apakah harus ikuti jalan yang sebelumnya, atau membuat jalur lagi," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono