Wamendagri Borong Ikan Asin Kere di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Pedagang Heboh: Ganteng Ih

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah daerah di Jawa Barat, salah satunya Kota Tasikmalaya.
Pada Kamis (20/3/2025) pagi, mantan wali kota Bogor itu meninjau berbagai bahan kebutuhan pokok di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya. Peninjauan itu dilakukan guna memastikan stabilitas harga pangan terjaga menjelang Hari Raya Idul Fitri Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025.
Pada saat berkeliling, Bima Arya yang didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Viman-Diky serta Kepala BI Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari, tak sedikit para pedagang yang kegirangan akan kedatangan pria yang menjabat sebagai Waketum PAN tersebut.
Bima pun tampak melayani sejumlah para pedagang yang meminta berswafoto dengan dirinya. Dengan kerendahan hatinya, Bima pun melayani satu persatu para pedagang yang ingin berfoto.
Tidak hanya meninjau, Bima pun tampak memborong ikan asin jenis kere milik salah satu pedagang yang ada Pasar Cikurubuk, saat dirinya diminta berswafoto dengan pedagang tersebut.
"Berapa ini harga nya bu," kata Bima disambut riuh kegirangan para pedagang di sekitarnya.
Pedagang itu pun menjawab pertanyaan Bima. "Harga Rp 50 ribu per kilonya pak ," jawab pedagang tersebut.
Bima pun langsung memborong ikan asin jenis kere tersebut.
Diketahui, nama pedagang yang dagangannya diborong Bima Arya tersebut bernama Ucu (39). Kepada wartawan, Ucu mengaku, grogi saat dihampiri dan dagangannta diborong Bima Arya.
"Perasaannya ada grogi sedikit," ujar Ucu dibarengi gelak tawa.
Ia pun memuji kegantengan Wamendagri Bima Arya tersebut. "Ada deg-gan ih, ganteng ih, tadi beli asin kere 1 kilo 6 ons.
Harganya Rp 50 ribu, total Rp 81 ribu, tapi dikasih bonus, si bapaknya ngasih Rp 200 ribu," ungkap Ucu sambil mengucap Alhamdulilah.
Sementara itu, usai memborong ikan asin jenis kere, Bima bersama rombongan melanjutkan peninjauan ke sejumlah kios yang ada di Pasar Cikurubuk.
Editor : Asep Juhariyono