TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), PCNU Kota Tasikmalaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, DPRD, dan komunitas motor menggelar deklarasi penolakan geng motor, sebagai upaya meminimalisir aksi kekerasan yang meresahkan masyarakat.
Aksi geng motor di Tasikmalaya telah menyebabkan berbagai kejadian tragis, termasuk korban jiwa sepanjang 2024 hingga 2025. Mirisnya, banyak pelaku yang masih berusia di bawah umur.
Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, Dudu Rohman, menegaskan bahwa deklarasi ini menjadi bentuk kepedulian terhadap keamanan dan ketertiban di Kota Santri.
"Kami melihat banyak kejadian yang membuat masyarakat resah. Oleh karena itu, PCNU berinisiatif mengajak Pemkot, DPRD, dan komunitas motor untuk bersama-sama menolak geng motor dan menciptakan Kota Tasikmalaya yang lebih aman dan harmonis," ujarnya, Rabu (29/1/2025).
Dudu juga mendorong aparat penegak hukum (APH) agar bersikap tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan tanpa pandang bulu. Menurutnya, keadilan harus ditegakkan demi menjaga ketenteraman masyarakat.
"Kami ingin Kota Tasikmalaya benar-benar menjadi tempat yang nyaman dan damai bagi warganya. Oleh karena itu, kami meminta APH untuk bertindak tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum, tanpa terkecuali," tegasnya.
Dudu menambahkan, kebanyakan korban maupun pelaku geng motor masih berusia remaja. Untuk itu, diperlukan kerja sama lintas sektoral guna memberikan edukasi dan pembinaan agar generasi muda tidak terjerumus dalam aksi kriminalitas.
NU berkomitmen untuk memberikan pemahaman dan pembinaan bagi remaja, khususnya mereka yang tergabung dalam komunitas motor. Langkah ini akan dilakukan melalui komunikasi intensif serta kegiatan edukatif di madrasah, sekolah, dan pesantren dengan menggandeng pihak kepolisian.
"Kami akan menjalin komunikasi lebih dekat dengan anak-anak muda, memberikan pencerahan melalui pengajian dan edukasi hukum agar mereka paham aturan di jalan serta dampak dari perbuatan melanggar hukum," jelas Dudu.
Sebagai langkah konkret, PCNU Kota Tasikmalaya berencana menggelar pengajian khusus komunitas motor satu hingga dua kali dalam sebulan.
"Kami ingin merangkul mereka, mengajak berdialog, serta memberikan pemahaman bahwa kebersamaan di jalan raya harus dilandasi dengan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap hukum," tambahnya.
Dengan adanya deklarasi ini, Dudu berharap aksi geng motor yang meresahkan masyarakat tidak terulang kembali.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, termasuk pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Mari bersama-sama menjaga Kota Tasikmalaya tetap aman, damai, dan bebas dari kejahatan geng motor," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono