get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Lilin Lodaya 2024: Polres Ciamis Jamin Perayaan Natal Aman dan Nyaman

Sekda Jabar Herman Suryatman Buka Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Hebat

Selasa, 05 November 2024 | 08:18 WIB
header img
Sekda Jabar Herman Suryatman Buka Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Hebat. Foto: Istimewa

BANDUNG, iNewsTasikmalaya.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, membuka secara resmi acara Apresiasi Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat Provinsi Jawa Barat di Trans Studio Bandung, Senin (4/11/2024).

Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi para guru dan tenaga kependidikan di Jawa Barat.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan penghargaan khusus kepada komunitas pengajar inspiratif yang aktif dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di Jabar.

"Tema Jambore GTK Hebat ini sejalan dengan visi pemerintahan Kabinet Merah Putih, yaitu ‘GTK Hebat, Indonesia Kuat,’" ujar Herman dalam sambutannya.

Herman menjelaskas bahwa pendidikan formal, informal, dan nonformal perlu dikembangkan secara seimbang. Pendidikan informal mencakup pendidikan yang diperoleh dari keluarga dan lingkungan dalam bentuk pembelajaran mandiri, sementara pendidikan nonformal dilakukan di luar sekolah sebagai tambahan dan pelengkap pendidikan formal.

"Maka, ketiga jalur pendidikan ini, formal, informal, dan nonformal harus saling bahu-membahu dalam membentuk anak didik yang kuat, yang pada akhirnya akan menjadikan bangsa kita kuat," ungkapnya.

Herman juga menekankan pentingnya kasih sayang dalam proses pendidikan agar anak didik merasa senang dan bersemangat untuk bertemu dengan gurunya.

"Pembangunan pendidikan tidak boleh dilakukan setengah-setengah, karena pendidikan, baik formal, informal, maupun nonformal, adalah alat utama dalam mencetak generasi yang tangguh," jelasnya.

Ia menyampaikan keprihatinannya karena pendidikan di Jabar masih lebih banyak terfokus pada pendidikan formal, sementara pendidikan informal dan nonformal sering kali terabaikan.

"Saat ini kita masih terjebak pada pendidikan formal saja, padahal keberhasilan pendidikan juga bergantung pada dukungan keluarga dan masyarakat," tambahnya.

Herman berharap sinergi antara pendidikan formal, informal, dan nonformal dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang kuat dan hebat.

"Pada akhirnya, kita akan mencetak pemimpin masa depan yang tangguh. Itulah logika dasarnya," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut