TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - STIKes Respati Tasikmalaya melalui raihan hibah Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) Kemendikbudristek tahun 2024 telah berhasil menghasilkan aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai upaya pengawalan terhadap bantuan pangan pemerintah bagi keluarga risiko stunting agar tepat sasaran.
Pengembangan aplikasi Kawal Gizi ini hadir memenuhi kebutuhan masyarakat dan pemerintah untuk memastikan pemberian bantuan sosial tepat sasaran.
Aplikasi ini dirancang untuk membantu tim pendamping keluarga dalam menjalankan tugas dengan fitur menu yang tersedia seperti menu surveilan keluarga risiko sebagai sistem pelaporan data kelompok risiko, kinerja TPK dalam melaksanakan konseling, pendampingan pemberian bantuan sosial, dan rujukan.
Pemerintahan Desa Cikunir melalui Kepala Desa menyampaikan bahwa kegiatan PMP ini telah membantu pemerintahan desa dalam mengawasi distribusi bantuan pangan pemerintah yang teralokasikan melalui Dana Alokasi Desa (DAD) setiap tahun, sehingga dapat diterima langsung oleh keluarga risiko stunting dan dapat berkontribusi dalam mewujudkan zero new stunting.
Kegiatan PMP ini dilaksanakan oleh empat dosen dan dua mahasiswa yang merupakan kolaborasi tiga perguruan tinggi, yaitu STIKes Respati Tasikmalaya, Universitas Bhakti Kencana, dan STISIP Bina Putera banjar.
Kegiatan PMP merupakan bagian dari program MBKM yaitu membangun desa yang turut mendukung pencapaian indikator utama perguruan tinggi yaitu mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman di luar kampus dan dosen berkesempatan berkegiatan di luar kampus.
"Fokus kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu kemandirian masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui proses pemberdayaan Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK) berbasis teknologi," ujar Ketua Pelaksana PMP Kemendikbudristek yang juga dosen STIKes Respati Tasikmalaya, Sinta Fitriani, S.KM.,M.KM, Rabu (23/10/2024).
Dalam Kegiatan ini, selain penggunaan sistem informasi, juga dilaksanakannya upaya peningkatan kapasitas TPK dalam mengelola dan mengolah bantuan pangan pemerintah menjadi PMT yang bernilai gizi melalui pelatihan TPK.
"TPK dilatih dalam mengelola bantuan pangan pemerintah dan mengolah menjadi PMT dalam bentuk kudapan yang didistribusikan kepada keluarga risiko stunting dengan mengacu pada data yang telah di input melalui aplikasi Kawal Gizi," ungkap Sinta.
Kegiatan pengolahan bantuan gizi berbasis bahan pangan lokal seperti lele, telur, ayam bayam, dan daun kelor. Kudapan yang berhasil dihasilkan TPK seperti sosis lele, lele bersayap, eggroll lebay (lele bayam), cereal lebay (lele bayam) serta keripik daun kelor.
Pelatihan pengelolaan dan pengolahan bantuan pangan ini merupakan kegiatan pertama yang diterima oleh TPK.
"Pelatihan ini juga membantu menambah wawasan dan keterampilan TPK dalam mengolah bantuan pangan kedalam kudapan yang bernilai gizi sehingga dapat membantu mencegah risiko stunting," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono