TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Ratusan warga bersama keluarga dan kerabat menggelar doa bersama serta tahlilan di lokasi kejadian penganiayaan tragis yang merenggut nyawa GG (14), seorang pelajar kelas 2 MTs yang juga merupakan atlet sepak bola berbakat.
Acara tersebut berlangsung di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Sabtu (28/9/2024) malam, tepat pada malam ke-7 pasca kejadian.
Suasana haru menyelimuti acara yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai penjuru kota. Mereka berkumpul untuk mengenang almarhum GG dan mendoakan ketenangan bagi jiwanya.
Doa bersama ini juga menjadi simbol solidaritas masyarakat terhadap keluarga korban yang masih berduka.
Aparat Polsek Cibeureum memberikan pengamanan penuh selama kegiatan berlangsung. Bahkan, Jalan Letjen Mashudi ditutup sementara untuk memastikan kelancaran acara dan memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam doa bersama ini.
Ela, bibi korban, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah hadir dan mendoakan keponakannya. Dia tak menyangka banyaknya masyarakat yang peduli dan datang untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak. Luar biasa, begitu banyak yang hadir untuk mendoakan keponakan saya. Ini menunjukkan betapa GG dicintai oleh teman-teman dan warga sekitar. Kami sangat terharu melihat antusiasme masyarakat yang begitu besar,” ujar Ela dengan mata berkaca-kaca.
Selain doa dan tahlilan, acara tersebut juga diisi dengan pembacaan salawat yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Ayah dan ibu korban terlihat tak kuasa menahan air mata melihat kepedulian dan kehadiran ratusan orang yang turut merasakan duka mendalam atas kepergian putra mereka.
Peristiwa ini mengingatkan kembali pada insiden memilukan yang menimpa GG, seorang remaja dengan segudang prestasi di bidang olahraga.
Kejadian tersebut menjadi luka mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Kota Tasikmalaya yang merasa kehilangan seorang generasi muda berbakat.
Kehadiran ratusan warga pada malam ke-7 ini menjadi bukti nyata bahwa tragedi ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban, tetapi juga oleh seluruh komunitas yang peduli akan masa depan anak-anak muda di kota tersebut.
Sebelumnya, GG dilaporkan meninggal dunia akibat penganiayaan yang dialaminya di tempat kejadian ini. Kasus tersebut telah menjadi perhatian luas dan proses hukum terhadap pelaku masih terus berlanjut.
Masyarakat berharap keadilan dapat ditegakkan bagi almarhum GG, serta kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Editor : Asep Juhariyono