TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sejumlah warga Desa Puspasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, dilanda keresahan akibat teror ketuk pintu oleh sosok misterius.
Berdasarkan laporan yang diterima Pemerintah Desa (Pemdes) Puspasari, terdapat 15 rumah warga yang menjadi sasaran aksi teror tersebut.
Hari ini, warga yang merasa terganggu berkumpul di Balai Desa Puspasari bersama unsur Forkopimcam Puspahiang untuk mencari kejelasan mengenai peristiwa ini dan melakukan klarifikasi.
Kepala Dusun (Kadus) Sembahdalem, Desa Puspasari, Suratman, mengonfirmasi bahwa memang ada sejumlah warga yang melaporkan kejadian ketuk pintu misterius.
Namun, setelah ditelusuri, hal itu hanyalah kejadian biasa yang tidak perlu dikhawatirkan.
"Beberapa warga melaporkan rumah mereka diketuk, namun saat dicek, tidak ada siapa pun di luar. Kami sudah menelusuri dan ternyata ini hanya kejadian biasa," ujar Suratman kepada iNewsTasikmalaya.id, Jumat (13/9/2024).
Suratman menambahkan bahwa Pemdes Puspasari telah berkoordinasi dengan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Puspahiang, termasuk Polsek dan Koramil setempat.
"Kami sudah mengadakan koordinasi dengan pihak Polsek, Koramil, dan kecamatan. Hari ini kami juga mengadakan musyawarah di balai desa untuk menenangkan warga yang resah," jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas. Jika ada kejadian yang membuat warga merasa tidak nyaman, Suratman meminta agar warga segera melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan pihak desa.
"Kami akan bersinergi dengan unsur terkait untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi," tegasnya.
Suratman juga menegaskan bahwa warga, khususnya di Kedusunan Sembahdalem, Desa Puspasari, diimbau untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum jelas kebenarannya.
"Kami tegaskan, jangan terprovokasi dengan berita-berita yang tidak jelas, seperti isu adanya sosok ninja yang berkeliaran. Itu tidak benar. Sosok misterius yang mengetuk pintu itu kemungkinan hanya ulah oknum yang iseng dan ingin membuat gaduh," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono