TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan seminar Pengantar Sekolah Pasar Modal, pada Rabu (14/8/2024).
Seminar yang digelar di Gedung Auditorium FEB Unsil Tasikmalaya itu diikuti sebanyak 200 mahasiswa dari jurusan Perbankan dan Keuangan yang mengambil mata kuliah pasar modal dengan koordinator mata kuliah wilman san marino S.E., M.M
Pengantar sekolah pasar modal yang diadakan oleh FEB UNSIL melalui GIBEI-FE UNSIL-RELI itu menghadirkan narasumber para praktisi pasar modal dari Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) Errin Nur Rahmayanti, dan PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk KP Tasikmalaya Tine Badriatin, S.Sos., M.Si., M.M.
Adapun materi yang disampikan ialah tentang Panduan Aplikasi Saham dan Analisis untuk Rencana Investasi (PASAR) dan Strategi Awal untuk Hasil Masimal di Pasar Modal (SAHAM).
GIBEI sendiri ialah organisasi yang menjadi sarana interaksi mahasiswa FEB sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan dan kemampuan mahasiswa tentang investasi di dunia pasar modal yang merupakan kerjasama Triparti antara BEI, FEB Unsil dan RELI.
Ketua Jurusan Perbankan dan Keuangan, Hj Noneng Masitoh, Ir., M.M menuturkan, dengan acara ini, mahasiswa dapat mengenal lebih baik tentang apa itu investasi serta bagaimana melakukan investasi yang baik dan benar.
"Yang mana nanti akan memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, tentang bagaimana pelaksanaan tatalaksana mengenai pasar modal, bukan hanya teori saja yang mereka dapatkan tapi mereka mendapatkan ilmu yang sangat berharga. bagaimana implementasi pasar modal yang sebenarnya, itu tujuaanya," kata Noneng.
Hal itu, menurut Noneng, bisa mendorong Indeks Kinerja Utama (IKU). Tak hanya itu, kegiatan ini juga, lanjut Noneng, mereka yang nantinya keluar dari jurusan perbankan itu sudah paham serta punya skil, bagaimana pasar modal yang sebenarnya di luar sana.
"Harapnnya mungkin kita tercapainya IKU 4 dan IKU 6 tadi. Dan kemudian harapannya mahasiswa nanti pada saat dia bekerja di luar sudah paham dan siap pakai. Saya ucapkan terimakasih kepada BEI yang sudah bersedia menjadi narasumber yang memberikan pembelajaran kepada mahasiswa," ujarnya.
Sementara itu, pengurus BEI FEB Unsil Tasikmalaya-RELI, Rd. Lucky Radi Rinandiyana, SE, M.S mengatakan, Pengantar Sekolah Pasar Modal ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Galeri Investasi BEI FEB Unsil Tasikmalaya.
"Jadi kenapa kami mengadakan sekolah pasar modal? Tentu ini adalah satu cara untuk meningkatkan literasi mahasiswa agar mereka lebih mengenal sebetulnya apasih pasar modal itu? Seperti apa modal saham di Indonesia atau instrumen-instrumen investasi seperti apa yang nanti bisa mereka gunakan menjadi alternatif untuk berinvestasi," kata Lucky.
Karena selama ini, dikatakan Lucky, bahwa masyarakat masih awam tentang investasi. Biasanya, masyarakat saat ini hanya lebih tau tentang investasi yang sifatnya fisikal seperti tanah dan bangunan. Sementara jaman sudah berubah pada saat ini, instrumen investasi sudah berkembang secara luar biasa.
Lucky menambahkan, bahwa investasi di pasar modal kini menjadi alternatif menarik untuk menambah ceruk pendapatan lain.
"Tentu ada kekhwatiran juga di kami agar jangan sampai mahasiswa ini suatu saat nanti punya daya beli sendiri, punya penghasilan dan keinginan berinvestasi tapi malah bingung investasinya ingin seperti apa.
Pasar modal itu kan selalu identik dengan invetasi yang sifatnya mahal, padahal tidak. Sebab kebanyakan mahasiswa berorientasi memegamg perusahaan, organisasi atau lain-lainnya," terang dia.
Terkait citra industri pasar modal yang mesti memerlukan modal besar, dikatakan Lucky, bahwa berinvestasi di pasar modal bisa dimulai dengan modal Rp5 ribu. Adapun keuntungan dalam pasar modal itu, Lucky mengungkapkan, bisa diperoleh selisih harga beli dan jual.
"Harga saham yang termurah misalnya, Rp5 ribu. Nah harga saham itu kalau dibeli satu lot seratus lembar saham, cuma Rp5 ribu. Jadi dengan modal Rp5 ribu sudah jadi investor," ungkapnya.
"Selain itu, ada juga keuntungan berupa deviden, di mana setiap perusahaan yang aktif di pasar modal, menggelar RUPS yang setuap tahun untjk menentukan laba yang diberikan ke para investor," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono